TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan belajar dari Internal Revenue Service (IRS) Amerika Serikat dalam mendorong peningkatan penerimaan pajak dan mengedepankan pentingnya kepatuhan wajib pajak. "Kami harap, Direktorat Jenderal Pajak bisa sekuat IRS," katanya lewat teleconference di sela-sela waktunya ketika mengikuti KTT G20 di Turki, Selasa, 17 November 2015.
Hal itu diungkapkan setelah Bambang bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat. Ia menambahkan akan ada pertemuan bilateral Pemerintah dan Amerika Serikat diikuti diskusi tersendiri mengenai masalah ini.
Kerja sama ini berupa dukungan dari IRS terhadap negara lain untuk memperkuat kapasitasnya. Menurut Bambang, tidak perlu adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Bambang menuturkan Indonesia akan mempelajari cara IRS bekerja, serta sistem yang digunakan IRS agar dapat berfungsi di Indonesia.
Terkait masalah pajak, Bambang juga optimistis dengan berlakunya kesepakatan pertukaran data pajak di antara negara-negara anggota G20 pada 2018 nanti, Indonesia mampu meraih basis pajak yang sebenarnya. Menurutnya, kesepakatan tersebut dapat mengungkap semua kekayaan wajib pajak. "Dengan adanya itu, akan terbuka semuanya," kata dia.
Jumat lalu Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengungkapkan, tahun ini diperkirakan penerimaan pajak hanya mencapai 87 persen. Namun, angka tersebut belum termasuk dari penerimaan Bea dan Cukai. Ia menuturkan, pihaknya akan terus mengoptimalkan penerimaan pajak hingga akhir tahun sebab jelang akhir tahun akan banyak perusahaan yang membayar pajak.
AHMAD FAIZ IBNU SANI