TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, peran perbankan nasional dalam pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah harus terus ditingkatkan. Jonan secara khusus memaparkan sejumlah proyek infrastruktur perhubungan yang membutuhkan pendanaan kepada Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam di forum Tempo Economic Briefing, di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 17 November 2015.
“Kalau nanti jalur kereta api trans Sumatera jadi butuh 450 lokomotif dan 30 ribu gerbong, yang dibiayai pemerintah kan hanya jalurnya, nanti BRI bisa hitung sendiri berapa biayanya,” katanya.
Jonan menuturkan, jalur kereta api trans Sumatera sepanjang 2.500 kilometer tersebut nantinya akan memiliki kapasitas kereta penumpang orang sama dengan yang ada di Pulau Jawa saat ini. Menurutnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) harus membiayai sendiri lanjutan proyek tersebut terkait pengadaan lokomotif dan gerbang sehingga membutuhkan bantuan pendanaan.
Asmawi pun langsung menanggapi positif tawaran dari Jonan tersebut. Menurutnya, saat ini, perbankan nasional dalam kondisi yang baik dan sehat untuk mendukung pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Hal ini salah satunya ditunjukkan oleh tingkat rasio simpanan terhadap kredit (LDR) perbankan yang masih terjaga. "Kami ingin ikut serta dalam pembangunan infrastruktur, kalau diperlukan kami siap," kata dia.
Tempo menggelar Tempo Economic Briefing dengan tema 'Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016' hari ini. Acara tersebut dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, dan menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Hermanto Dardak, Menteri Pariwisata Arief Jahja, dan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. Sebanyak seratusan eksekutif perusahaan swasta dan BUMN hadir dalam acara tahunan tersebut.
GHOIDA RAHMAH