TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengalami kenaikan aset hingga US$ 1,56 miliar (Rp 21,31 triliun) setelah melakukan revaluasi aset pada September 2015. "Setelah revaluasi leverage kita jadi besar," ujar Direktur Keuangan Krakatau Steel Anggiasari Hindratmo, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 13 November 2015.
Anggiasari menuturkan, posisi aset Krakatau Steel mencapai US$ 3,54 miliar pada September 2015 atau meningkat dari periode sebelumnya, yaitu US$ 2,60 miliar. Adapun aset yang direvaluasi berupa tanah. "Bukan pabrik, tanah saja soalnya kan nggak terdepresiasi, " katanya.
Tambahan aset yang besar tersebut, menurutnya, membuat perseroan berencana melakukan revaluasi kembali tahun depan. "Belanja modal tahun ini sedang berjalan, jadi kalau mau revaluasi lagi tahun depan."
Ihwal anggaran belanja modal tahun depan, ia mengatakan masih dalam tahap penghitungan. Terkait dengan kinerja Krakatau Steel sepanjang 2015, Anggiasari menuturkan dari sisi produksi belum berjalan dengan optimal. Tetapi, nilai aset perusahaan tumbuh signifikan sebagai dampak dari revaluasi aset yang dilakukan.
Tahun depan Anggiasari berujar, perseroan akan berfokus pada efisiensi terlebih dahulu. Pelemahan rupiah yang sempat terjadi beberapa waktu lalu juga sempat memukul penjualan. "Karena memang daya beli masyarakat atau produsennya jadi ikut melemah," kata dia.
GHOIDA RAHMAH