TEMPO.CO, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM), agen tunggal pemegang merek Honda di Indonesia, bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 POndok Aren Tangerang Selatan, merealisasikan program Pendidikan Dasar Teknisi Honda.
Program ini merupakan yang ke-42 kalinya bagi Honda sejak program dimulai sejak tahun 2000.
Penandatangan kerja sama kedua belah pihak telah dilaksanakan pada 11 November 2015, ditandai penyerahan donasi dari HPM kepada SMKN 2 Tangerang Selatan berupa satu unit engine simulator, common tools, special tools dan alat ukur, materi pelatihan, serta komponen-komponen sistem kendaraan yang digunakan sebagai materi pendukung pendidikan.
Pendidikan Dasar Teknisi Honda merupakan program pendidikan dasar yang diberikan di SMKN 2 Tangerang Selatan yang bertujuan mempersiapkan siswa yang akan lulus sekolah agar dapat menjadi calon teknisi yang nantinya akan diserap oleh industri otomotif khususnya sebagai teknisi di diler-diler jaringan Honda.
Program Transfer Teknologi Honda dilakukan dengan membuka kelas khusus untuk program Pendidikan Dasar Teknisi Honda dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Memberikan training dan on job training (OJT) kepada guru-guru SMKN 2 Tangerang Selatan.
- Menyeleksi siswa-siswa berprestasi dan berkemauan tinggi untuk terjun langsung di dunia Industri.
- Memberikan training dan OJT kepada siswa-siswa terpilih ke jaringan diler Honda selama jangka waktu minimal 4 bulan.
- Memberikan bantuan alat peraga training yang digunakan dalam proses belajar dan praktek di sekolah, berupa engine simulator, komponen sistem suspensi, rem, power steering dan transmisi, shop manual, common tools dan special tools, informasi teknologi sebagai bahan training.
- Memberikan kesempatan kerja kepada para siswa yang termasuk dalam program dijaringan diler Honda.
President Director HPM, Tomoki Uchida mengatakan Honda mempunyai komitmen global untuk terus-menerus meningkatkan keterlibatan sumber daya lokal di berbagai area bisnis, termasuk dalam hal pengembangan sumber daya manusia.
"Program ini bertujuan menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap kerja dan mampu bersaing dengan sumber daya dari negara lain terutama di tingkat Regional Asia Tenggara," ujarnya.
