TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tingkat kegiatan investasi dalam suatu negara dapat menjadi tolok ukur kemajuan bangsa.
Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri peluncuran kampanye "Yuk Nabung Saham" oleh Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
"Hanya investasi yang dapat meningkatkan nilai tambah, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan lapangan kerja. Itulah bisa dikatakan suatu negara maju atau tidak maju," kata Wapres.
Dengan adanya kegiatan investasi yang baik, maka kesejahteraan rakyat akan meningkat yang dapat diukur melalui pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini hanya mencapai 4,7 sementara target yang ditetapkan ada di angka 7.
JK mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi antara lain dapat diukur dari pendapatan per kapita, jumlah orang yang bekerja.
"Dari semua ukuran untuk melihat apakah negara kita maju atau tidak, yang dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja cuma satu, yaitu investasi, yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat," jelasnya.
Investasi yang dilakukan masyarakat salah satunya dengan membeli saham secara berkala dan rutin.
"Untuk investasi diperlukan modal, dana, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dari sisi itu pentingnya sistem perbankan, bursa efek seperti ini, dan juga kegiatan keuangan lainnya," jelasnya.
ANTARA