TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Sukrisno bercita-cita menjadikan timah Indonesia sebagai penentu harga timah dunia.
Menurut dia, saat ini produksi bijih timah Indonesia berada di urutan kedua setelah Cina yang mencapai 71.500 ton di sembilan bulan pertama tahun ini. Produksi bijih timah Indonesia pada periode yang sama mencapai 55,380 ton. Meski produksi timah Indonesia masih jauh dari Cina, Indonesia merupakan pengekspor terbesar timah di dunia. Sebab, kata dia, produksi timah Cina yang besar tersebut tidak diekspor.
"Cina itu timahnya impor juga karena kebutuhan manufakturnya besar," ujar Sukrisno. Hal ini sangat berbeda dengan Indonesia yang konsumsi timah dalam negerinya hanya sebesar 5 persen. Pasalnya, kata dia, manufaktur di Indonesia masih kecil.
Sukrisno menargetkan Indonesia menjadi penentu harga timah dua tahun lagi. "Belum waktunya, sekarang bursanya baru berdiri. Belum kredibel," ujar dia.
MAYA AYU PUSPITASARI