Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rizal Ramli: Bikin Kilang, Harga Minyak Bisa Turun 50 Persen

image-gnews
Murid SMP Al Ma'soem menyalami Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Sumber Daya, Rizal Ramli, yang akan menyampaikan kuliah umum di Yayasan Al Ma'soem, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 November 2015. Rizal Ramli memaparkan langkah dan kebijakan yang ideal terkait pengelolaan sumber daya di depan mahasiswa AMIK dan STIBANKS Al Mas'soem serta perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Sumedang dan Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Murid SMP Al Ma'soem menyalami Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Sumber Daya, Rizal Ramli, yang akan menyampaikan kuliah umum di Yayasan Al Ma'soem, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 November 2015. Rizal Ramli memaparkan langkah dan kebijakan yang ideal terkait pengelolaan sumber daya di depan mahasiswa AMIK dan STIBANKS Al Mas'soem serta perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Sumedang dan Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli berencana membuat kilang minyak yang berfungsi untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak. "Kapasitasnya dan lokasinya nanti pada waktunya akan diumumkan, sejauh ini belum diputuskan," ujarnya seusai mengisi kuliah umum bertajuk 'Langkah Terobosan dan Kebijakan Rizal Ramli Untuk Indonesia' di kampus Al Ma'soem, Jatinangor, Sumedang, Selasa, 10 November 2015.

Menurut Rizal, saat ini sektor perminyakan banyak dirugikan lantaran Indonesia tidak memiliki kilang minyak sendiri. Pasalnya, kata dia, minyak mentah hasil pengeboran di Indonesia selama ini selalu dikirim menuju Singapura dan mengandalkan kilang minyak milik negara tetangga. "Kalau ada kilang kita enggak usah ekspor minyak mentah ke Singapura. Kita proses sendiri, makanya selama ini minyak mentah diekspor ke Singapura sangat merugikan," ujarnya.

Pasalnya, Rizal bertutur, dengan adanya ekspor minyak mentah menuju Singapura, biaya transportasi yang dibutuhkan sangat besar. Kalau dihitung, sekitar 50 persen biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan tektek bengek lainnya. "Bolak-balik kan ada biaya transportasi tankernya, asuransi, ada pajak dari pemerintah Singapura 17 persen, ada keuntungan perusahaan kilang di Singapura 10-15 persen, artinya kita banyak sekali membuang uang yang tidak perlu," katanya.

Makanya, kata dia, Indonesia semestinya membangun kilang minyak sendiri guna mengurangi biaya produksi. Berdasarkan perhitungan Rizal, bila Indonesia memiliki kilang minyak, maka akan berimbas pada penurunan harga bahan bakar minyak sebesar 50 persen.

"Biaya untuk menghasilkan minyak tanah atau premium 1 liternya bisa turun jadi setengahnya sekaligus membuka lapangan kerja, itu bisa ratusan ribu pemuda Indonesia bekerja" ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebetulnya, rencana itu bisa direalisasikan 10-15 tahun yang lalu. Namun akibat banyaknya kendala, rencana itu menjadi molor. "Ini baru mau dirapatkan lagi agar supaya bisa terealisasi pada masa pemerintahan Jokowi," ujar dia.

"Kendalanya selama ini banyak kepentingan yang tidak mau Indonesia punya kilang, mereka diuntungkan oleh proses transportasi dari perdagangan minyak mentah dan minyak jadi," katanya.

AMINUDIN A.S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

7 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

19 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui saluran telepon, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 26 April 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

38 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

41 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

55 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.