TEMPO.CO, Jakarta - Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, akan dilintasi kereta api sebagai salah satu sarana transportasi. Mulai aktifnya kereta api di Kota Lhokseumawe ini dapat dipastikan setelah dilakukan upaya pembebasan lahan milik masyarakat yang sekarang sedang tahap pelaksanaan.
Kepala Subbagian Otonomi Daerah Bagian Pemerintahan Kota Lhokseumawe Rifyal Syah, Senin, mengatakan telah dilakukan survei. Panjang jalur rel kereta api 18,9 kilometer, yang dimulai dari Desa Paloh Meuria, Kecamatan Muara Satu, hingga Desa Blang Punteut, Kecamatan Blang Mangat.
Dia menambahkan, memasuki wilayah Kota Lhokseumawe, jalur kereta api dari Desa Blang Naleung Mameh hingga Desa Blang Pulo masih memakai jalur yang telah ada sebelumnya pada masa Belanda. Namun, di kawasan Paloh Meuria, jalurnya dialihkan ke wilayah perbukitan dan pedesaan hingga ke perbatasan Kota Lhokseumawe di Desa Blang Punteut, Kecamatan Blang Mangat.
Untuk wilayah perbukitan, jika ada bangunan di atasnya, akan dibuat jalur terowongan. Begitu juga apabila melewati jalan besar akan dibuat jembatan khusus rel kereta api, sehingga tidak mengganggu fasilitas publik lainnya.
Menurut Rifyal, luas lahan masyarakat yang akan dibebaskan secara keseluruhan 756 hektare. Adapun anggaran untuk pembebasan lahan berasal dari daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian utara.
"Sekarang sudah memasuki tahap pelaksanaan pembebasan lahan masyarakat yang terkena pembangunan rel kereta api. Sedangkan tahap pengukuran dan lain sebagainya sudah dilakukan sebelumnya," kata Rifyal.
Mengenai target penyelesaian secara optimal jalur serta pelayanan transportasi kereta api di Kota Lhokseumawe, Rifyal mengatakan, berdasarkan perencanaan yang dilakukan pihak terkait, pembangunan akan rampung pada 2025.
ANTARA