TEMPO.CO, Tomohon - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong akhir pekan ini meninjau pembangunan Pasar Beriman, Tomohon, Sulawesi Utara. Di pasar yang dikenal karena memperdagangkan hidangan ekstrem itu, ia sempat disuguhi anakonda.
Didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina dan Wali Kota Tomohon Jimmy F. Eman, Thomas blusukan ke lorong-lorong Pasar Tomohon. Di lorong pedagang daging, pria yang akrab disapa Tom itu sempat disuguhi ular anakonda sepanjang 2 meter. "Di luar negeri, pasar ini juga dikenal sebagai pasar ekstrem," kata Tom melalui siaran pers, Ahad, 8 November 2015.
Tak berhenti di sana, Tom memasuki lorong ikan dan sempat berbincang dengan pedagang ikan cakalang fufu yang diasap. Ia lalu melanjutkan ke lapak-lapak sayur-mayur dan buah-buahan.
Selain memantau stabilitas harga-harga kebutuhan pokok, Tom memonitor jalannya proyek rehabilitasi Pasar Beriman. “Saya ingin melihat transaksi jual-beli di pasar ini sekaligus melihat dari dekat proses revitalisasi pasar,” ucapnya.
Pada 2015, Pasar Beriman mendapatkan alokasi revitalisasi dari dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp 6,2 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 1,8 miliar. Proyek pembangunan pasar ini sudah dalam tahap pemasangan kerangka baja dan pembuatan kios-kios.
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana revitalisasi pasar tradisional hingga Rp 1,2 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Program ini masih akan berlanjut tahun depan dengan rencana anggaran Rp 1,7 triliun atau hampir separuh dari anggaran di Kementerian Perdagangan.
Revitalisasi pasar tradisional, menurut Tom, merupakan program Nawacita Presiden Joko Widodo yang menargetkan pembangunan seribu pasar per tahun. Pasar tradisional dipilih karena mencirikan kekhasan setiap daerah. Pasar rakyat, tutur Tom, bisa menjadi ruang bagi perajin daerah untuk memamerkan kreasi khas daerahnya.
PINGIT ARIA