TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun ini bisa mencapai target pemerintah, yaitu di atas 5 persen. Saat ini, pemerintah sedang berusaha mencari solusi agar pada triwulan IV pertumbuhan ekonomi bisa melesat naik memenuhi target pemerintah sebesar 5,7 persen.
"Yang paling penting adalah bagaimana pasar dalam negeri kita bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jumat, 6 November 2015. "Itu inti pokoknya sekarang-sekarang ini."
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini sebesar 4,73 persen. Naik dari kuartal sebelumnya yang hanya 4,67 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun kemarin, kenaikan ini sangat tidak signifikan. Musababnya, pada kuartal III tahun 2014, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,92 persen.
JK menganggap wajar pertumbuhan ekonomi kuartal III yang hanya sebesar 4,73 persen. Menurut dia, meski sedikit meleset dari target pemerintah, keadaan ekonomi global juga salah satu faktor yang menyebabkan mandeknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III itu.
"Itu sudah berkali-kali kami sampaikan, harus dipahami juga bahwa ini keadaan sangat berpengaruh ada keadaan ekonomi global," ujar dia. "Sehinga upaya kami sekarang adalah ekonomi berjalan dengan baik walau pun pertumbuhannya melemah."
Jk berjanji akan menggenjot terus pertumbuhan ekonomi di triwulan berikutnya tahun ini. Caranya adalah dengan terus meningkatkan investasi, baik dalam negeri mau pun dari luar negeri. "Investasi pemerintah dalam bentuk APBN, maka investasi swasta dalam dan luar negeri tumbuh, pasar dalam negeri naik sehingga konsumsi dalam negeri dapat meningkatkan produksi dalam negeri."
Jangan konsumsi dalam negeri malah menumbuhkan pertumbuhan ekonomi luar negeri. Artinya kalau ekspor kurang maka kurangi juga impor," ucap JK.
Menurut JK, dalam kurun waktu tiga bulan ini, target pertumbuhan ekonomi untuk mencapai 5,7 persen bisa dilakukan. "Apalagi bedanya hanya 0,97 persen dari target nasional yaitu 5,7 persen. Nah di triwulan III ini kan sudah 4,7 persen."
REZA ADITYA