TEMPO.CO, Surabaya - Meningkatnya aktivitas vulkanik anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari, menyebabkan wisatawan asing memilih membatalkan perjalanan. Puluhan turis asing itu rencananya hendak berwisata ke beberapa destinasi di Jawa Timur melewati Bandara Juanda dari tiga bandara lain yang ditutup, seperti Bandara Ngurah Rai, Bali; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
“Memang ada beberapa yang cancel karena letusan itu. Tapi kami belum tahu apakah berencana melanjutkan besok meskipun katanya bandara ada yang sudah mulai dibuka,” kata Wakil Ketua Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan Indonesia (Asita) Jawa Timur Gondo Hartono saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 November 2015.
Dari 350 biro perjalanan dan tur yang menjadi anggota Asita Jawa Timur, tak semuanya melaporkan dampak letusan terhadap bisnis mereka. “Dari perkiraan beberapa teman kami sudah ada laporan 20 orang wisatawan yang menunda keberangkatan,” kata Gondo.
Gondo juga tak bisa memastikan berapa total kerugian akibat peristiwa itu. Ia hanya menggambarkan, rata-rata turis asing yang berkunjung ke Jawa Timur membelanjakan US$ 110 per hari atau hampir sekitar Rp 1,5 juta.
Gondo berharap, instansi terkait seperti otoritas bandara, maskapai, hingga rekanan hotel saling berkoordinasi dalam musibah seperti ini. "Biasanya pengusaha hotel tak mengenakan biaya meskipun telah dipesan sebelumnya."
Puluhan penerbangan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, menuju Denpasar, Banyuwangi, dan Jember kembali terganggu menyusul dampak abu vulkanik erupsi Gunung Barujari di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 37 penerbangan ditunda keberangkatannya.
Jumlah penerbangan yang terganggu paling banyak tujuan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Yakni 16 kedatangan dan 21 keberangkatan dengan menggunakan maskapai Garuda, Lion Air, Citilink, Nam Air, dan Jetstar. Ditutup sejak Rabu, 4 November 2015, hingga Kamis, 5 November 2015, penutupan ketiga bandara itu bakal diperpanjang sampai, Jumat, 6 November 2015, pukul 08.45 Wita.
ARTIKA RACHMI FARMITA