TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 692 penerbangan domestik dan internasional dari dan ke Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, dibatalkan mulai Selasa, 3 November 2015, hingga Kamis, 5 November 2015, pukul 08.45 Wita, karena bandara terpapar debu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Bandara kita saat ini sudah terpapar dengan debu vulkanik dari erupsi Barujari," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Yusfandri Gona di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai, Rabu, 4 November 2015.
Dia menjelaskan bahwa penerbangan domestik yang dibatalkan meliputi 183 penerbangan ke Bandara Ngurah Rai dan 189 penerbangan dari bandara itu.
Simak: Gunung Rinjani Meletus
Sementara pembatalan penerbangan internasional selama tiga hari penutupan bandara meliputi 157 ke Ngurah Rai dan 163 dari bandara itu.
Hari ini ada lima penerbangan internasional yang terpaksa harus dialihkan ke Cengkareng yakni Singapore Airlines SQ-948 rute Singapura-Denpasar, AirAsia AWQ-833 rute Bangkok-Denpasar, Garuda Indonesia GA-857 rute Hong Kong-Denpasar, dan Emirates 398 rute Dubai-Denpasar yang semuanya dialihkan ke Cengkareng.
Selain itu ada satu penerbangan yang dialihkan ke Bandara Juanda di Surabaya yakni AirAsia 545 rute Perth-Denpasar.
Tiga pesawat pun terpaksa kembali ke bandara asal karena Bandara Ngurah Rai terkena dampak letusan Gunung Barujari yakni KLM 835 rute Singapura-Denpasar, MXD-308 rute Kuala Lumpur-Denpasar, dan AXM-374 rute Kuala Lumpur-Denpasar.
ANTARA