TEMPO.CO, Jakarta - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, yang ditutup sejak tadi malam akibat erupsi anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari, masih ditutup hingga besok pagi, Kamis, 5 November 2015.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan J.A. Barata, Bandara Ngurah Rai dan Selaparang, Mataram, ditutup sampai Kamis pagi, 5 November 2015, pukul 08.00 Wita.
“Dan akan dievaluasi kembali besok pagi,” kata Barata, Rabu, 4 November 2015.
Barata berujar, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, juga ditutup per pukul 08.30 WIB pada Rabu ini karena sebaran abu vulkanis Gunung Barujari.
“Sehingga diperkirakan sampai besok pagi ada tiga bandara yang ditutup, yaitu Nugrah Rai, Selaparang, dan Blimbingsari,” tuturnya.
Bandara Ngurah Rai kemarin terpaksa ditutup sejak pukul 19.30 akibat erupsi anak Gunung Rinjani tersebut.
Simak: Gunung Rinjani Meletus
Akibat dari penutupan tersebut, satu penerbangan maskapai Garuda GA621 dari Makassar menuju Denpasar terpaksa mengalami delay atau penundaan. Penerbangan Lion Air JT740 dari Denpasar ke Makassar juga terpaksa mengalami penundaan kedatangan.
Data Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, menunjukkan, sejak malam kemarin, hanya ada satu maskapai yang akan melakukan penerbangan menuju Bali.
PT Angkasa Pura (Persero) I juga memperpanjang penutupan Bandara Ngurah Rai karena abu vulkanis erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Kami perpanjang penutupan hingga Kamis, 5 November 2015, tapi itu bergantung pada situasi terkini," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Trikora Harjo di Kuta, Rabu.
Operator bandara tersebut telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada semua personel penerbangan di dunia atau notice to airman dengan nomor A-2472/15.
Notam itu berlaku hingga Kamis pukul 08.45 Wita. Namun kondisi itu bisa berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan kondisi cuaca berdasarkan rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
KHAIRUL ANAM | BADAUNI A.P. | ANTARA