Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oktober Deflasi, Pengamat: Tetap Harus Waspada  

image-gnews
Cabai rawit merah. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Cabai rawit merah. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latif Adam, menilai pemerintah harus tetap waspada meskipun penurunan harga terjadi hingga bulan lalu. Pasalnya, kata Latif, daya beli masyarakat masih terpukul. "Ini menjadi tantangan cukup berat bagi pemerintah," kata Latif, Senin, 2 November 2015.

Penurunan daya beli terlihat dari menurunnya permintaan barang sekunder dan tersier. Latif menilai, pemerintah harus menjaga gejolak harga bahan pokok dengan mengamankan pasokan bahan pokok. Sebab, ketersediaan stok pangan terancam lantaran El Nino melanda hingga akhir tahun mendatang.

Jika stok aman, Latif memprediksi deflasi bahan pokok bisa berlanjut hingga bulan depan. Jika ini berhasil, masyarakat bisa mempunyai ruang anggaran untuk membeli barang kebutuhan sekunder, bahkan tersier.

Latif  juga menyayangkan pemerintah memperburuk daya beli dengan menaikkan tarif tol dan mewacanakan penghapusan tarif dasar listrik. Padahal sektor lain yang berkontribusi terhadap gejolak harga juga perlu diperhatikan.

Langkah jangka pendek bisa ditempuh dengan meluncurkan paket stimulus ekonomi keenam. Kata Latif, paket keenam perlu diisi dengan kebijakan yang menopang daya beli masyarakat, khususnya yang tidak bekerja. Sebab, dia menduga angka pengangguran melebihi apa yang dicatat Badan Pusat Statistik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Paket kebijakan keenam harus ada skenario untuk itu. Paling tidak, untuk menjaga daya beli barang primer bagi yang tidak bekerja," ucap Latif.

ROBBY IRFANY


 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Resesi Ekonomi, Penyebab, dan Dampaknya

4 Desember 2023

Ilustrasi Resesi. shutterstock.com
Mengenal Resesi Ekonomi, Penyebab, dan Dampaknya

Penyebab terjadinya resesi ekonomi salah satunya karena tingginya angka inflasi. Ketahui apa itu resesi dan penyebabnya dalam artikel ini.


BPS Catat Deflasi RI Agustus 0,02 Persen, Didorong Panen Raya Bawang Merah Serentak

1 September 2023

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
BPS Catat Deflasi RI Agustus 0,02 Persen, Didorong Panen Raya Bawang Merah Serentak

BPS melaporkan komoditas bawang merah mengalami deflasi (turun harga) di seluruh wilayah Indonesia.


LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Daftar Daerah yang Alami Deflasi pada Juli 2023

3 Agustus 2023

Aktivitas pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Komoditas bawang, cabai, gula, dan telur ayam mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. TEMPO/Muhammad Hidayat
Daftar Daerah yang Alami Deflasi pada Juli 2023

Adapun kota dengan inflasi tertinggi adalah Manokwari sebesar 1,43 persen dan kota dengan deflasi terdalam adalah Tual dengan 0,50 persen


BPS Umumkan Inflasi Juli 2023 Turun jadi 3,08 Persen, Dipicu Komoditas Apa Saja?

3 Agustus 2023

Ratusan calon penumpang kereta api memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Libur panjang sekolah dimanfaatkan warga untuk liburan ke sejumlah kota di Pulau Jawa. TEMPO/Subekti
BPS Umumkan Inflasi Juli 2023 Turun jadi 3,08 Persen, Dipicu Komoditas Apa Saja?

BPS melaporkan inflasi tahunan pada Juli 2023 mencapai 3,08 persen yoy dengan IHK sebesar 115,24 persen. Apa saja komoditas pemicu inflasi tersebut?


Inflasi Juli 2023 Terkendali Disumbang Deflasi Bawang dan Cabai, Bagaimana Proyeksi BI di Akhir Tahun?

2 Agustus 2023

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Inflasi Juli 2023 Terkendali Disumbang Deflasi Bawang dan Cabai, Bagaimana Proyeksi BI di Akhir Tahun?

Terjaganya inflasi di kisaran sasaran tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter, serta sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemda.


Inflasi Bulanan Mei Capai Level Terendah Usai Lebaran, BPS Jelaskan Penyebabnya

5 Juni 2023

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
Inflasi Bulanan Mei Capai Level Terendah Usai Lebaran, BPS Jelaskan Penyebabnya

BPS melaporkan inflasi pada Mei 2023 tercatat sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), menjadi yang terendah sejak Januari 2023.


BPS Sebut Tarif Pesawat dan Harga BBM Sumbang Terbesar Inflasi Maret

3 April 2023

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara.  REUTERS/Ivan Alvarado
BPS Sebut Tarif Pesawat dan Harga BBM Sumbang Terbesar Inflasi Maret

BPS mencatat kenaikan tarif pesawat dan harga BBM merupakan penyumbang terbesar inflasi Maret 2023 yang mencapai 0,18 persen.


Jokowi dan Sri Mulyani Sering Sebut Kata Inflasi, Ini Arti Inflasi dan Dampaknya

6 Februari 2023

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id
Jokowi dan Sri Mulyani Sering Sebut Kata Inflasi, Ini Arti Inflasi dan Dampaknya

Presiden Jokowi atau Menkeu Sri Mulyani sering menyebut kata inflasi. Sebenarnya apa inflasi dan dampaknya?


Ekonom Sebut Inflasi Tahun 2022 Tak Sampai 6 Persen, Apa Penyebabnya?

29 Desember 2022

Pengunjung memilah cabai rawit di salah satu kios di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, bahwa penyumbang utama inflasi secara bulanan yaitu cabai rawit sebesar 0,09 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom Sebut Inflasi Tahun 2022 Tak Sampai 6 Persen, Apa Penyebabnya?

Ekonom memperkirakan inflasi pada akhir 2022 akan mencapai tingkat di bawah 6 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.