TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan deflasi sebesar 0,08 persen pada Oktober dinilai cukup positif. Deflasi dipicu penurunan harga kebutuhan bahan makanan.
"Untuk masyarakat bagus. Itu suatu hal yang positif karena inflasi itu mempengaruhi daya beli masyarakat," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu di kantornya, Senin, 2 November 2015.
Namun di satu sisi, menurut Darmin, deflasi juga menunjukkan adanya permasalahan. "Tapi itu memang menjadi petunjuk bahwa ekonomi itu permintaan secara makro masih lemah."
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan deflasi terjadi karena harga beberapa komoditas turun dan suplai pun melimpah. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dengan indeks harga konsumen 127.18. Sementara itu deflasi terendah di Padangsidimpuan dengan IHK 118.04.
September lalu juga terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dibandingkan Agustus. "Pada tahun kalender, deflasi ada di angka 2,24 persen dan year on year di angka 6,83 persen," ujar Suryamin pada 1 Oktober lalu.
SINGGIH SOARES