TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Sosial Ekonomi Industri Pertanian Universitas Gadjah Mada KH Muhammad, Maksum Mahfoedz, mengatakan kampanye yang menyudutkan kaum petani tembakau perlu dihentikan.
Salah satu kampanye yang berpotensi mematikan petani tembakau adalah kampanye kesehatan. Pada dasarnya, ia mendukung hidup sehat, tapi tidak harus menghancurkan petani tembakau.
"Saya dukung kampanye hidup sehat, tapi itu menjadi zalim kalau malah menghancurkan petani tembakau," kata Maksum dalam keterangan pers, Sabtu, 31 Oktober 2015.
Maksum menjelaskan pengaruh internasional terhadap keberlangsungan petani tembakau di Indonesia sangat kuat dan telah membuat pemerintah semakin bingung. Masuknya intervensi asing yang mendanai berbagai lembaga, dari lembaga pemerintah hingga organisasi keamanan, bertujuan mematikan petani tembakau.
Strategi perang opini maupun advokasi kepada para pemangku kepentingan dengan berusaha meyakinkan bahaya dari produk tembakau bagi kesehatan kerap dilakukan. Karena itu, Maksum mengajak masyarakat mendukung pemerintah agar tidak ragu memihak kepentingan petani tembakau.
Baca Juga:
Maksum, yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menilai persoalan tembakau terkait dengan segala macam aspek, baik politik, ekonomi, maupun sosial. Ia berharap kebijakan yang diambil soal tembakau harus memperhatikan kompleksitas agar persoalan selesai dengan baik.
"Jangan sampai para petani tembakau dan para pekerja pada bidang pembuatan rokok justru dikorbankan," ujar Maksum.