TEMPO.CO, Palembang - Kebakaran lahan dan hutan yang menghasilkan kabut asap menembus hingga ribuan hektare tanaman akasia di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Padahal, pada awal tahun depan mereka diharuskan memasok kayu untuk dijadikan bubur kertas ke PT OKI Pulp and Paper hingga ribuan ton.
Menurut Dedi Lubis, Manajer Distrik Sungai Jelutung PT Bumi Andalas Permai, sebagian besar lahan terbakar merupakan kawasan siap panen. "Januari nanti seharusnya kami sudah memasok untuk pabrik," kata Dedi Lubis, Kamis, 29 Oktober 2015.
Akibat kebakaran hebat melanda lahan milik perusahaan, Dedi memastikan pihaknya belum dapat memenuhi seluruh permintaan bahan baku bubur kertas untuk pabrik OKI Pulp and Paper. Dia berharap, pihak pabrik dapat memahami kondisi tersebut dan melakukan kesepahaman ulang. Andai lahannya tidak terbakar, Dedi menjamin pihaknya dapat menjadi salah satu pemasok terbesar bagi pabrik yang berdiri persis di pinggir aliran Sungai Baung, Ogan Komering Ilir, itu.
Iwan Setiawan, Humas PT Bumi Andalas Permai, menerangkan perseroan telah memulai aktivitas perkebunan di daerah itu semenjak belasan tahun silam. Selama ini produksi dari PT BAP dikirim ke sejumlah pabrik di Riau dan Jambi. Dengan adanya pabrik baru di sekitar area kebun, dia optimistis kinerja perusahaan semakin baik karena dapat memangkas biaya transportasi ke luar daerah. BAP diyakini mampu memasok hingga jutaan batang Akasia.
Namun, kebakaran melanda ribuan hektare kebun, membuat manajemen berhitung ulang. "Sebenarnya kami memasang target menjadi pemasok terbesar untuk pabrik," kata Iwan Setiawan.
Pabrik PT OKI Pulp and Paper ditargetkan 'startup' pada Januari 2016. Selanjutnya pertengahan tahun depan perseroan ini diproyeksi sudah melakukan produksi secara maksimal hingga 2 juta ton pulp setahun dan 500 ribu ton tisu setiap tahunnya. Sumber Tempo menyebutkan PT BAP merupakan salah satu penyuplai kayu akasia sebagai bahan baku pabrik bubur kertas dan kertas. "Sebenarnya pasokan bahan baku bisa kami dapat dari mitra kami di Musi Banyuasin, dan tempat lainnya," kata Sumber tersebut.
Dari pantauan di lapangan, api besar menghanguskan hingga ribuan batang pohon akasia di Distrik Sungai Jelutung. Untuk memutus sebaran api, sekitar 1.000 lebih personel pemadam dari perusahaan dan satuan tugas dari Kostrad diturunkan untuk memadamkan api dan membuat sekat bakar. Ribuan batang pohon juga dirobohkan sebagai langkah pencegahan dini dari loncatan api ke areal di seberangnya. "Hari ini kami tidak dulu bicara kerugian, tugas kami memadamkan api,” kata Iwan Setiawan.
PARLIZA HENDRAWAN