TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Roberth Sitorus, mengatakan transmisi saluran udara tegangan tinggi (Sutet) dari PLTU Holtekamp tinggal menyisakan 13 titik tower. Sisa dari total 78 unit tower iyu kini dikebut. "13 titik tower yang akan dibangun sebelum masuk ke dalam gardu induk di Skyline, Kota Jayapura," kata Roberth Sitorus di Kota Jayapura, Papua, Rabu, 28 Oktober 2015.
PLTU Holtekamp kini dalam tahap uji coba pembakaran dalam tungku dengan menggunakan material kayu sebelum menggunakan bahan baku utama batu bara. "Sudah ada asap dicerobongnya bisa dilihat dari Skyline arah Holtekamp," katanya.
Menurut Sitorus, PLTU Holtekamp akan menghasilkan 2x10 MW atau 20 Megawatt yang bisa membantu penerangan di Kota Jayapura dan sekitarnya. Apalagi pemakaian daya di Ibu Kota Provinsi Papua dan beberapa kabupaten terdekat, bisa mencapai 70 MW dengan beban puncak 72 MW.
"Kalau PLTU Holtekamp beroperasi paling tidak ketersediaan pasokan listrik di Jayapura bisa mencukupi," katanya. "PLTU sudah dibangun dimana-mana dan sebelum dibangun itu sudah pasti ada perhitungan AMDAL, UKL, UPL-nya, dan memang mungkin sih pasti adalah, yang selama ini tidak ada uap sama sekali tiba-tiba ada, tapi saya kira masih dalam batas ambang aman semua," katanya.
Sitorus menambahkan bahwa pembangunan PLTU Holtekamp tidak asal dilakukan karena dibangun untuk kebutuhan masyarakat. "Sudah pasti akan ada penanganan untuk itu (abu batu bara,red), PLN tetap memperhatikannya bisa dengan menggunakan dana CSR dan sudah ada pihak-pihak yang mengajukan diri untuk menangani hal tersebut," katanya.
ANTARA