TEMPO.CO, Washington DC - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said membantah kabar yang menyebutkan dia telah menemui petinggi Freeport di Amerika Serikat. Kabar yang beredar, Menteri Sudirman datang ke Amerika dan bertemu petinggi Freeport sebelum Presiden Joko Widodo tiba di negara itu.
Sudirman Said mengklarifikasi kabar itu setelah jumpa pers Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi di Blair House, Washington DC, Senin pagi waktu setempat, 26 Oktober 2015. Ia menyebut kabar yang beredar itu tak benar.
"Indonesia punya hubungan luas dengan Amerika, masak mendahului untuk urusan Moffet (CEO Freeport). Moffet bisa dipanggil setiap saat ke Indonesia. Untuk apa saya ke sini khusus ketemu Moffet?" kata Sudirman.
BACA:
Ribut Kontrak Freeport, Kenapa Jokowi Dianggap Tak Kesatria?
Soal Freeport, Menteri ESDM Dianggap Tidak Paham
Dua petinggi perusahaan asal AS, yakni Chevron dan General Electric, baru saja menemui Presiden Jokowi di Blair House, tempat Presiden menginap sebagai tamu kenegaraan. Keduanya menyampaikan keinginan dan komitmen untuk melanjutkan investasi di Indonesia. "Lihat sendiri, kan, tidak ada yang dari Freeport hadir di sini," ujar Sudirman Said.
Baca Juga:
BACA JUGA:
Bertemu Obama di Amerika, Jokowi Tak Bahas Isu Freeport
Sejak 1992, Freeport Klaim Bayar Royalti Rp 200 Triliun
Sudirman meminta agar kabar yang tidak benar itu tak dibesar-besarkan. "Jangan dibesar-besarkan, Freeport itu sama dengan perusahaan lain di Indonesia, dengan Chevron atau yang lain," tuturnya.
ANTARA