TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X membidik peningkatan pendapatan di luar bisnis perkebunan. Anak perusahaannya di bidang kemasan karung plastik, PT Dasaplast Nusantara, mengincar omset Rp 104 miliar hingga akhir tahun 2015. "Angka itu tumbuh 15,6 persen dibandingkan pendapatan pada 2014 sebesar Rp 90 miliar," kata Direktur PT Dasaplast Nusantara, Murdwijanto melalui rilis yang diterima Tempo, Ahad, 25 Oktober 2015.
Hingga Agustus 2015, penjualan produk Dasaplast mencapai Rp 56,3 miliar yang terdiri atas penjualan ekspor Rp 18,15 miliar dan lokal Rp 38,13 miliar. Perseroan memproduksi 21,77 juta lembar karung, 8,37 juta lembar inner, dan 3,14 juta meter persegi waring. Secara berat, semua produk itu mencapai 2.063 kilogram, seberat 750,3 kilogram di antaranya ditujukan untuk pasar ekspor.
Ekspor utama Dasaplast adalah produk karung dan warring. Untuk karung, 55 persen hasil produksi adalah untuk pasar ekspor. Perusahaan menyasar ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Italia, Lithuania, dan Pakistan. "Di Jepang, misalnya, selain untuk kemasan produk pertanian, produk kami dipakai untuk produk yang membantu penanggulangan bencana alam,” kata dia.
Adapun untuk pasar dalam negeri, produk Dasaplast dipakai oleh sejumlah BUMN dan perusahaan swasta.
Tahun depan, Dasaplast mengincar pendapatan Rp 126 miliar. “Kami optimistis target tersebut tercapai meski ekonomi melambat karena mayoritas pembeli kami adalah pasar yang telah lama bermitra dengan kami," ujarnya.
Dasaplast ialah anak usaha PTPN X yang bergerak di bisnis kemasan dan berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. Hasil produksinya di antaranya adalah plastik polypropylene (PP) woven bag dan inner bag untuk karung berbagai komoditas, seperti gula, tepung, garam, pasir, pupuk, dan makanan ternak. Selain itu ada produk kantung leno mesh yang digunakan untuk mengemas hasil-hasil pertanian, serta produk warring agronet untuk melindungi budidaya tembakau.
Produk kemasan Dasaplast juga telah dilengkapi dengan teknologi anti-slip yang dapat membuat kemasan mampu menahan bagian atas dan mengurangi risiko tergelincir. ”Kualitas karung kami sudah dipercaya pasar. Ada standardisasinya,” kata Murdwijanto.
Dasaplast kini bersiap membangun pabrik kemasan fleksibel (flexible packaging) di wilayah Tulangan, kabupaten Sidoarjo, satu kompleks dengan Pabrik Gula Toelangan. Pabrik itu akan memproduksi berbagai kemasan untuk produk makanan dan consumer goods. “Total dana yang disiapkan mencapai sekitar Rp23 miliar. Terdiri atas investasi Rp 16,3 miliar untuk pembelian sejumlah mesin dan modal kerja Rp 7 miliar.”
Mesin-mesin yang akan dibeli antara lain high speed auto rotogravure printing, dry laminating, center winding slitter atau rewinder, dan bag making. ”Dengan permesinan itu, kami bisa memproduksi kemasan hingga hampir 54 juta meter dalam setahun. Kami berharap tahun depan pabrik anyar itu sudah bisa beroperasi,” kata Murdwijanto.
ARTIKA RACHMI FARMITA