Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Urbanisasi Dianggap Pendorong Ekonomi, Benarkah?

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petugas mengamati KTP pemudik yang baru kembali di terminal bus Cicaheum, Bandung, 3 Agustus 2014. Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Bandung menggelar operasi yustisi untuk mencegah peningkatan urbanisasi. TEMPO/Prima Mulia
Petugas mengamati KTP pemudik yang baru kembali di terminal bus Cicaheum, Bandung, 3 Agustus 2014. Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Bandung menggelar operasi yustisi untuk mencegah peningkatan urbanisasi. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Upaya pemerintah menata kawasan perkotaan kini harus dilakukan dengan paradigma baru yang tidak lagi memandang urbanisasi sebagai sebuah masalah, tapi sebuah peluang  dalam pembangunan.

Perspektif baru ini mutlak diperlukan guna menghasilkan kebijakan yang lebih responsif terhadap dampak yang ditimbulkan akibat masifnya urbanisasi. Wacana ini mengemuka dalam perhelatgan “Asia Pasific Regional Meeting Habitat III”, yang berlangsung mulai Rabu, 21 Oktober 2015 hingga Kamis, 22 Oktober 2015.

Pertemuan regional ini akan mendiskusikan masalah perkotaan di Asia Pasifik guna merumuskan agenda baru perkotaan yang akan dibahas pada Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador, pada 2016.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono, dan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Andreas Suhono. Selain itu, hadir  juga delegasi internasional, seperti Sekretaris Jenderal Habitat III Joan Clos dan  Executive Secretary of United Nations Economics and Social Commission for Asia Pasific Shamsad Akhtar.

Rizal Ramli mengatakan Jakarta bisa menjadi representasi pengelolaan kawasan urban di Tanah Air. Menurut dia, penataan kawasan megapolitan ini berjalan lamban dalam merespons tingginya tingkat urbanisasi. “Kita baru menggalakkan pembangunan transportasi massal dua tahun terakhir, yang menimbulkan ketidaknyamanan penduduk kota. Namun semua ketidaknyamanan tersebut merupakan bagian dari transformasi Jakarta menuju kota yang lebih baik,” ujarnya.

Pemerintah pun harus membangun ekonomi lokal di pedesaan dan kawasan penyangga. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, sesuai dengan kemampuan ekonomi dan budaya daerah masing-masing. Rizal mencontohkan, dana APBN harus lebih banyak  dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di daerah, yang memiliki pendapatan rendah, tapi memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, pemerintah harus mendorong lebih banyak keterlibatan swasta dalam pembangunan di kawasan yang telah memiliki pendapatan daerah tinggi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Taufik Widjoyono yakin pembangunan daerah pinggiran akan mampu mengurangi beban kota, mengingat sekitar 54 persen penduduk dunia kini tinggal di perkotaan, seperti tercantum dalam laporan World Urbaniztion Prospects yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan tersebut juga memperkirakan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan akan  meningkat menjadi 66 persen pada 2050. “Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk menangani urbanisasi, yakni menegakkan regulasi tentang rencana tata ruang, memiliki rencana pembiayaan supaya kota bisa membiayai dirinya sendiri, dan proses perencanaan urbanisasi yang lebih baik,” ujarnya.

Adapun Sekretaris Jenderal Habitat III Joan Clos menilai negara seperti Jepang, Korea, dan Cina bisa menjadi contoh sukses pengelolaan urbanisasi di kawasan Asia. Meskipun urbanisasi dilakukan secara spontan, ujarnya, tetapi pengelolaan yang baik terhadap urbanisasi mampu mendorong perbaikan ekonomi secara nasional. “Urbanisasi adalah pilar untuk pembangunan. Asia menjadi bukti hubungan erat sebab-akibat antara urbanisasi dan pembangunan. Kita bisa melihatnya dari Jepang setelah Perang Dunia II, Korea, dan Cina yang memimpin proses pembangunan yang sejak awal telah terkait dengan urbanisasi,” ujarnya.

Menurut Clos, urbanisasi yang masif dapat mengubah konstruksi sosial masyarakat dan sekaligus mempersiapkan lahan untuk terjadinya pembangunan. Karena itu, pengelolaan urbanisasi harus dilakukan dengan mengedepankan pendekatan sosial budaya yang sesuai dengan masing-masing daerah.

BISNIS

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

6 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?


CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

23 Januari 2024

Ketiga Cawapres dari kiri Mahfud MD, Muhaimin Iskandar dan Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti debat Cawapres keempat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat kali ini bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

Peneliti CSIS mengkritik pemikiran Cak Imin, Gibran, dan Mahfud Md mengenai urbanisasi dalam debat Cawapres.


Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

21 Januari 2024

Calon wakil presiden Indonesia, Muhaimin Iskandar memberikan pidato politik dalam acara deklarasi dukungan yang dilakukan oleh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KB HMI) di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

Jika terpilih, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan menaikkan dana desa untuk menekan laju urbanisasi.


Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

26 Oktober 2023

Rancangan botanical garden di ibu kota baru. PUPR/ik.go.id
Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Pengembangan konsep smart city di IKN Nusantara seharusnya layak huni dan cerdas bagi masyarakatnya.


Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

19 Oktober 2023

Lima mahasiswa UI yang menggagas UNGRAVITY. Dok. UI
Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Proyek ini berupa konsep kota vertikal untuk menangani potensi urbanisasi setelah pindahnya pusat pemerintahan ke IKN Nusantara.


Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

2 Oktober 2023

Arsitektur kelas dunia, Jorge Luis Veliz Quintana dan Ulises Del Llano, bekerja sama membuat konsep rumah mewah untuk bintang Inter Miami Lionel Messi yang diberi nama Messi Mansion in Miami. Instagram
Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin pekan awal Oktober


80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

18 April 2023

Sejumlah pemudik menunggu keberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa, 18 April 2023. Pemudik yang akan menuju kampung halamannya mulai memadati Terminal Kampung Rambutan pada H-4 menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H. Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan akan terjadi pada 19 April. TEMPO/M Taufan Rengganis
80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta menyatakan 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota berpendidikan SLTA ke bawah


Jakarta Tetap Jadi Tujuan Ribuan Orang untuk Mencari Kerja Usai Lebaran

11 Mei 2022

Pemudik membawa barang bawaanya setibanya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu, 8 Mei 2022. Ribuan pemudik dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP) sudah mulai berdatangan ke Jakarta melalui terminal Kampung Rambutan. Sementara itu, puncak arus balik di terminal tersebut diprediksi akan terjadi pada Sabtu 7 Mei hingga 8 Mei 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jakarta Tetap Jadi Tujuan Ribuan Orang untuk Mencari Kerja Usai Lebaran

Sejak era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta tak lagi menggelar operasi yustisi yang merazia para pendatang usai libur Lebaran.


Surabaya Terapkan Operasi Yustisi Mencegah Lonjakan Arus Urbanisasi

6 Mei 2022

Petugas kelurahan memeriksa kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) milik penghuni indekos saat operasi yustisi penduduk di Surabaya, 12 Juli 2016. Pemerintah Kota Surabaya menggelar Operasi Yustisi di sejumlah wilayah. ANTARA/M Risyal Hidayat
Surabaya Terapkan Operasi Yustisi Mencegah Lonjakan Arus Urbanisasi

Pemerintah Surabaya menerapkan operasi yustisi ke seluruh wilayah kecamatan setelah libur Lebaran usai guna mencegah melonjaknya urbanisasi.


Kadin Yakin Ibu Kota Baru Bisa Bebas dari Masalah Urbanisasi, Bagaimana Caranya?

9 November 2021

Tangkapan layar dari video pendek yang memperlihatkan visualisasi desain Garuda untuk Istana Negara di ibu kota baru. Video pendek tersebut berkembang viral belakangan melalui berbagai media sosial dan grup perpesanan instan. Foto: Istimewa
Kadin Yakin Ibu Kota Baru Bisa Bebas dari Masalah Urbanisasi, Bagaimana Caranya?

Kadin menilai teknologi digital akan menjadi syarat utama mentransformasikan ibu kota baru menjadi kota cerdas atau smart city.