TEMPO.CO, Jakarta - Para pemilik mobil diesel Volkswagen (VW) di Amerika Serikat dilanda kerugian saat nilai penjualan produk VW bermesin disel turun drastis. Dalam situasi demikian, mereka tak ingin menjual kendaraan mereka karena nilainya yang rendah. Mereka juga tak memiliki informasi mumpuni tentang perbaikan yang seharusnya dilakukan pada mesin VW bermasalah itu.
Konsultan otomotif Edmunds.com, Senin, 19 Oktober 2015, mengatakan harga penjualan mobil di dealer VW turun 6,5 persen. Angka itu didasari data 1 September-9 Oktober 2015. “Harga rata-rata mobil tersebut jatuh dari US$ 11,3 ribu ke US$ 10,5 ribu sejak 18 September saat skandal manipulasi emisi itu terjadi,” kata konsultan tersebut.
BERITA MENARIK
TERUNGKAP: Ahok Mau Maju Jadi Presiden, Rekaman Ini Buktinya
Rizal Ramli: Beda dengan SBY, Jokowi Presiden Bernyali Besar
Situs pembelian mobil, TrueCar, mencatat penurunan 57 persen pada minat pelanggan terhadap produk VW. Angka pencarian online-nya menurun 9 persen. Seperti dikutip dari Reuters, Senin, 19 Oktober, sudah ada penjelasan dari VW bahwa perbaikan akan dimulai pada hampir 500 ribu jenis VW Golf, Jetta, dan Passat, yang merupakan keluaran 2009-2015.
Produk VW yang lebih tua daripada periode itu memerlukan waktu lebih lama untuk perbaikan. "Saya sedikit frustrasi dengan masa tenggat perbaikan yang ditawarkan," kata pemilik VW Golf asal San Francisco, Janet Kornblum, kepada Reuters. "Jelas saya tidak bisa menjual mobil bermasalah ini, tapi saya masih bingung apa yang harus dilakukan selanjutnya.”
Persis sebulan setelah terungkapnya skandal manipulasi emisi pada mobil disel VW, belum ada jawaban pasti soal bagaimana produsen mobil ternama asal Jerman itu akan memberikan kompensasi kepada pemilik produk mereka. Setiap dealer VW pun sulit menangani protes konsumen yang berdatangan terus-menerus.
YOHANES PASKALIS
BACA JUGA
Fahri: Pemerintahan Jokowi Tak Kejam, tapi Lemah dan Bodoh
KPK Tangkap Dewi Yasin Limpo