TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif kelas dunia, Volkswagen Group atau Volkswagen Aktiengesellschaft (VW AG), mencoba bangkit dengan mendatangkan sosok terbaik yang akan membantu proses penanganan dampak skandal akibat manipulasi emisi yang sampai kini masih membetot perhatian publik otomotif dunia.
Sosok itu adalah Christine Hohmann-Dennhardt, yang sebelumnya bekerja pada produsen truk terkemuka, Daimler. Melalui pernyataan Volkswagen yang dikutip dari laman Autoblog, Minggu, 18 Oktober 2015, Dennhardt akan resmi mengambil alih kepengurusan yang dibentuk khusus oleh Volkswagen terkait dengan penanganan skandal emisi pada awal 2016.
Untuk mengurus hal ini, sebelumnya mantan CEO Volkswagen Hans Dieter Poetsch sempat menghubungi koleganya di Daimler, Manfred Bischoff, agar merestui percepatan pengunduran Dennhardt. "Kami senang saat Dennhardt menyetujui tugas yang penuh tanggung jawab itu," ucap Poetsch.
Poetsch juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Daimler, yang secara tak langsung memberi bantuan pada perusahaannya. Kontrak Dennhardt di Volkswagen akan berlangsung hingga 28 Februari 2017.
Kepala Pusat Penelitian Otomotif University of Duisburg, Jerman, Ferdinand Dudenhoeffer, mengatakan Daimler adalah salah satu pihak yang mendukung Volkswagen mencuri lagi kepercayaan masyarakat otomotif Jerman dan dunia. "Ini langkah penting bagi Volkswagen untuk pulih," ujar Dudenhoeffer.
Dennhardt, yang sudah lalu-lalang di dunia hukum hingga umurnya yang ke-65, direkrut Daimler pada Februari 2011 untuk mengawasi otoritas dan etika hukum industri otomotif Jerman. Sebelumnya, ia bertugas sebagai hakim di pengadilan konstitusi Jerman selama sebelas tahun.
YOHANES PASKALIS