TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Berjangka Jakarta berencana meluncurkan pasar fisik teh yang pertama di dunia. “Bursa berjangka Jakarta akan jadi bursa berjangka pertama di dunia yang memperdagangkan teh di kontrak teh future,” kata Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Paulus Lumintang di kantornya, Selasa, 13 Oktober 2015.
Paulus mengungkapkan, saat ini pasar komoditas tersebut sudah merampungkan perizinan hingga 99 persen, tinggal menunggu persetujuan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI). “Semua sudah beres, infrastruktur hingga pelaku juga sudah siap,” ujarnya.
Menurut Paulus, pertimbangan dipilihnya teh daripada komoditas lain karena teh Indonesia memiliki karakter yang sangat berbeda dengan teh negara lain. “Secara historis, teh kita berada pada peringkat ketujuh di dunia, karakternya berbeda.”
Nantinya, Paulus melanjutkan, spesifikasi pasar teh ini akan dibagi menjadi dua, yaitu black tea dan green tea. Paulus menargetkan, pasar komoditas ini bisa merambah hingga Eropa. “Kami lebih banyak berhubungan dengan eksportir untuk mendistribusikan market ini ke luar negeri,” tuturnya.
Anggota pasar ini, kata Paulus, ada di bawah naungan Asosiasi Perdagangan Indonesia. Untuk jumlah anggota hingga saat ini masih ada sepuluh.
Rencananya, pasar teh ini akan diluncurkan pada pertengahan November. “Target saya akhir Oktober, tapi sepertinya harus bergeser sampai dua minggu ke depan,” ucap Paulus.
MAYA AYU PUSPITASARI