Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stimulus Fiskal Seperti Permen

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kebijakan stimulus fiskal dari sektor pajak yang dikeluarkan pemerintah dinilai pengamat ekonomi tidak akan membuat dunia usaha di Indonesia menjadi kompetitif. Langkah ini dinilai terlambat karena diterapkan penetapan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), harga bahan bakar minyak (BBM), dan tarif telepon. "Harusnya ini bisa jadi vitamin bagi dunia usaha. Tapi sekarang malah cuma seperti permen," kata pengamat ekonomi CSIS, Pande Radja Silalahi, kepada Tempo News Room, melalui sambungan telepon di Jakarta, Minggu (12/1). Seperti diketahui, akhir pekan lalu pemerintah menunda pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk enam barang strategis, mencabut Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM) untuk 23 jenis komoditas, dan menurunkan tarif PPn-BM untuk delapan komoditas, serta enam kebijakan baru Pajak Penghasilan (PPh). Keseluruhannya mencapai 45 kebijakan yang disebut stimulus dari sektor pajak. Menurut pemerintah, ini bertujuan untuk memulihkan daya beli masyarakat dan mengurangi ekonomi biaya tinggi. Pande menilai, langkah pemerintah ini lebih ditujukan untuk mengurangi bea masuk barang yang selama ini dianggap sebagai komponen biaya produksi, untuk kepentingan ekspor. "Sehingga pengusaha lokal dapat memproduksi lebih murah, yaitu produk-produk yang berorientasi ekspor," tambah dia. Jika dilihat untuk kepentingan jangka pendek, lanjutnya, kebijakan ini akan membuat produk-produk Indonesia lebih kompetitif. Tapi untuk jangka panjang, Pande menilai, tidak akan berpengaruh banyak sebab yang akan lebih berperan adalah kemampuan meningkatkan daya saing. Karena masih banyak komponen-komponen usaha lain untuk persaingan dunia usaha. Menurut Pande, kebijakan yang dikeluarkan itu sudah sangat terlambat. Karena sebelumnya, pemerintah juga menaikkan harga BBM, listik, dan telepon pada awal tahun ini. "Ini seperti pemberian permen, setelah dunia usaha berteriak dan merengek akibat kenaikan tarif," katanya. Ekonom dari Center for Strategic and International Studies ini menyatakan, permintaan keringanan pajak sudah sejak lama diteriakkan pelaku dunia usaha. "Kalau dilakukan dulu, mungkin akan terasa dampaknya. Tapi kalau sekarang cuma pemanis," tegas dia. Dia menghitung-hitung, dengan kenaikan tiga tarif, pemerintah telah menarik beban dunia usaha Indonesia 10 poin ke bawah. Dan dengan pemberlakuan keringan pajak ini hanya mampu menaikkan 3 poin. "Jadi masih ada minusnya 7," tambahnya. Karena itu, Pande mengungkapkan, sulit bagi pemerintah membantu dunia usaha untuk meringankan beban kenaikan tiga jenis tarif tadi. "Tidak ada cara lain. Pemerintah harus menunda kenaikan tarif. Minimal kenaikan tarif telepon," ujar dia. Alasannya, PT Telkom setahun kemarin masih membukukan keuntungan yang sangat besar sedangkan PT Indosat kini telah dikuasai asing. "Masak kita mau memberikan keuntungan ini ke mereka?" tandasnya. (Yura Syahrul TNR)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

39 detik lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

2 menit lalu

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

6 menit lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

7 menit lalu

Massa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di dekat kedutaan Israel di Amman, Yordania, 28 Maret 2024. REUTERS/Alaa Al-Sukhni
Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Ribuan warga Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian antara negara itu dengan Israel, sebagai protes atas gesonida di Gaza


Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

12 menit lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022


Jadwal Liga Jerman Pekan Ke-27: Ada Der Klassiker Bayern Munchen vs Borussia Dortmund, Simak 5 Fakta Menariknya

12 menit lalu

Pemain Bayern Munchen, Harry Kane, Serge Gnabry, Eric Dier, Thomas Mueller dan Leon Goretzka merayakan kemenangan timnya setelah kalahkan Lazio dalam Leg Kedua Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Jerman, 5 Maret 2024. REUTERS/Angelika Warmuth
Jadwal Liga Jerman Pekan Ke-27: Ada Der Klassiker Bayern Munchen vs Borussia Dortmund, Simak 5 Fakta Menariknya

Jadwal Liga Jerman pekan ke-27, akhir minggu ini, akan menampilkan laga Der Klassiker Bayern Munchen vs Borussia Dortmund. Simak 5 fakta menariknya.


Tim Ganjar-Mahfud Ungkap 4 Aspek Abuse of Power Jokowi dalam Politisasi Bansos

15 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Tim Ganjar-Mahfud Ungkap 4 Aspek Abuse of Power Jokowi dalam Politisasi Bansos

Menurut Chico, Ganjar-Mahfud tidak mempersoalkan siapa yang menang dan kalah, namun menggugat masalah penyelenggaraan Pemilu 2024.


Ojol dan Kurir Tidak Dapat THR, Kemenaker: Perlu Harmonisasi Kebijakan

27 menit lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Ojol dan Kurir Tidak Dapat THR, Kemenaker: Perlu Harmonisasi Kebijakan

Status kemitraan ojol berkaitan dengan kewenangan beberapa kementerian atau lembaga lainnya.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

29 menit lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah