TEMPO.CO, Jakarta - CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi menilai ASEAN sebagai region dengan pasar penting dan strategis. Ini ditunjukkan dengan keseriusan Citi mengembangkan cabangnya di negara-negara ASEAN. "Head Office Citi ASEAN di Singapura, Citi Asia-Pasific di Hong Kong, jadi kami memang sudah menyadari itu," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015.
Menurut Batara, tren globalisasi dan perdagangan yang pesat terjadi antarnegara berkembang atau antarnegara ASEAN. Sebelumnya, aliran perdagangan terjadi antara negara ASEAN dengan negara lain di luar ASEAN, seperti Jepang, Cina, dan AS.
Citi juga melihat adanya tren urbanisasi yang menciptakan megacities, seperti Jakarta, Manila, dan Bangkok. Setiap kota tersebut memiliki kebutuhan khusus sesuai dengan permasalahan yang ada. Begitu pula dengan potensi yang timbul dari besarnya aktivitas ekonomi yang terjadi sehingga membutuhkan fasilitas jasa keuangan.
Tren selanjutnya di negara ASEAN adalah terkait dengan digitalisasi. "Tadinya bank mikir berapa banyak cabang yang dipunyai sekarang, berapa luas digital service-nya. Kulturnya semakin berubah. Mungkin harus diakomodasi dengan solusi berbeda nanti," ucap Batara.
Batara menjelaskan, Citi sangat merasakan adanya benturan kepentingan serta kondisi ekonomi dan politik yang berbeda di tiap negara. Hal ini menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan ekspansi ke negara lain. "Kami sudah ekspansi ke enam negara ASEAN. Untuk masuk ke negara lain butuh pertimbangan cermat," tuturnya.
GHOIDA RAHMAH