TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Direktur PT HM Sampoerna Paul Norman Janelle mengaku terpukul atas insiden pemecatan 4.900 karyawan akibat tutupnya dua pabrik Sampoerna tahun lalu.
"Hati saya hancur," katanya saat konferensi pers di Kantor Sampoerna, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2015.
Baca Juga:
Namun Paul mengaku tidak begitu saja membiarkan bekas karyawannya itu telantar setelah pemecatan. Ia mengatakan telah memberikan pesangon yang layak dan pelatihan untuk membantu mereka mendapat penghidupan baru.
Saat ini, karyawan tetap Sampoerna mencapai 29.800 orang dan 48.000 orang karyawan untuk mitra produksi sigaretnya (MPS)."Tahun ini Sampoerna tidak berencana membangun pabrik baru lagi," kata dia. Paul berharap Sampoerna tidak perlu lagi melakukan pemecatan.
Untuk menambah modal, Sampoerna baru saja mengumumkan penawaran umum terbatas hak memesan efek terlebih dahulu dengan harga pelaksanaan Rp 77.000 per lembar saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 269.723.076 lembar.
Paul memperkirakan jumlah dana yang akan diperoleh Sampoerna melalui penawaran ini mencapai Rp 20,768 triliun setelah dikurangi biaya operasional penawaran.
MAYA AYU PUSPITASARI