TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan membanjirnya barang impor ke pasar dalam negeri sehingga melemahkan daya saing pengusaha lokal. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mencontohkan barang-barang yang dijual murah di pasar Tanah Abang.
Dia mengatakan 90 persen produk yang berada di Pasar Tanah Abang adalah produk impor bukan buatan dalam negeri. Produk impor itu meliputi barang baru termasuk barang yang belum dijahit dan sudah dijahit.
"Macem-macem, semuanya produk impor tidak menggunakan label bahasa indonesa , kan masih label sana (luar negeri)," kata dia di komplek Istana Presiden, Rabu, 7 Oktober 2015.
Masuknya produk impor itu membuat daya saing pengusaha lokal tergerus di pangsa pasar domestik. Ade menuturkan pada tahun 2010 . pengusaha lokal menguasai 60 persen pasar dalam negeri. Namun pada hari ini, dominasi pangsa pasar pengusaha lokal tersisa di angka 30,9 persen.
Hari ini API mendatangi kantor Presiden untuk menyampaikan permasalahan dan kendala di sektor tekstil. Pemerintah ingin sektor ini terus meningkatkan upaya produktivitasnya dengan mendengar keluhan dari para pengusaha tekstil.
ALI HIDAYAT