TEMPO.CO, Denpasar - Maskapai penerbangan AirAsia akan membuka penerbangan langsung dari Bali ke Sydney, Jeddah (Arab Saudi), dan Jepang. Hal itu disampaikan Direktur Keamanan dan Keselamatan Penerbangan PT Indonesia Airasia Extra Jurry Soeryo Wiharko saat bertemu dengan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Kamis, 1 Oktober 2015 di Renon, Denpasar.
“Penerbangan perdana ke Sydney pada 17 Oktober 2015 dengan frekuensi penerbangan sebanyak lima kali seminggu,” kata Jurry.
Jurry mengatakan pada 2 Desember 2015 akan dilaksanakan penerbangan pertama Bali-Jeddah dan pada Januari 2016 akan dilanjutkan dengan pembukaan penerbangan ke Jepang.
Menurut Jurry, AirAsia Extra melaksanakan penerbangan reguler menggunakan pesawat Airbus A330-300 dengan kapasitas 377 kursi dengan 12 kursi kelas bisnis dan 365 kursi kelas ekonomi. Kedatangannya ke Bali untuk mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Bali, sehingga penerbangan dengan rute jarak jauh ini dapat terlaksana dengan baik.
“Kami berkomitmen membantu pemerintah daerah untuk menyiapkan fasilitas penunjang pariwisata,” ujarnya.
Jurry menjelaskan kelompok AirAsia Extra merupakan kelompok maskapai penerbangan yang melayani penumpang yang melakukan penerbangan jarak jauh (direct flight). Rute yang sudah terlaksana adalah Bali-Melbourne, Bali-Taipei dengan jumlah penumpang periode Maret-Agustus 2015 sebanyak 76.148 orang.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memberikan apresiasi atas pembukaan penerbangan langsung jarak jauh (direct flight) itu. “Untuk menunjang antusias wisatawan, maka diperlukan fasilitas penunjang penerbangan seperti direct flight ini,” ujarnya.
Sudikerta juga tidak lupa mengimbau Airasia Extra untuk menyisihkan pendapatan perusahaan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu orang miskin yang ada di Bali, sehingga dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan pengentasan kemiskinan.
ROFIQI HASAN