TEMPO.CO, Jakarta - Meutia Hatta, putri proklamator Indonesia Muhammad Hatta, meminta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah memperhatikan pembangunan koperasi di Indonesia. Meutia berharap gerakan koperasi yang dulu diprakarsai Bung Hatta diaplikasikan dalam pembangunan ekonomi.
"Asas kerja sama koperasi ini sangat cocok untuk masyarakat Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang memegang erat prinsip asah, asih, asuh," kata Meutia Hatta saat menyampaikan prakata dalam pertemuan Deklarasi Koperasi di kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah, Jakarta, Senin, 28 September 2015
Pertemuan ini adalah tindak lanjut Deklarasi Koperasi yang diawali dari peluncuran Buku Putih Koperasi yang diselenggarakan pada Jumat, 11 September 2015. Dalam pertemuan tersebut, Meutia juga menegaskan pentingnya masyarakat paham berkoperasi. Sebuah koperasi, kata dia, harus dibangun dengan dasar yang kuat.
"Semuanya, termasuk pemerintah, harus terlibat dan bertanggung jawab agar masing-masing dari masyarakat tahu arah perjuangan ekonomi Indonesia yang berwujud kerakyatan," ujar Meutia.
Menyikapi pernyataan Meutia Hatta, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan bahwa dia akan terus mencari terobosan untuk perkembangan koperasi. "Kami masih memerlukan arahan dari para ahli di bidang koperasi. Karena itu, saya akan merumuskan lebih jauh dengan para pakar koperasi," tuturnya.
Puspayoga mengatakan bahwa pertemuan ini juga merupakan awal yang baik untuk pengembangan koperasi di Indonesia. "Saya sangat menyambut baik gagasan dan ide-ide yang sudah tertuang dalam buku berjudul Koperasi Membangun, Membangun Koperasi karya Bung Hatta. Untuk itu kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengaplikasikannya di masyarakat," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Puspayoga turut membubuhkan tanda tangan dalam nota Deklarasi Koperasi.
ABDUL AZIS