TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara untuk mengembangkan sebuah bisnis, misalnya dengan memperluas jaringan serta mencoba memikat investor melalui presentasi bisnis atau pitching.
Muhammad Noer, pakar public speaking dan penulis buku Presentasi Memukau, menjelaskan sebuah presentasi termasuk pitching atau presentasi bisnis sudah menjadi standar komunikasi bisnis.
Tidak jarang, presentasi tersebut disampaikan kepada para pengambil keputusan, salah satunya investor. Biasanya waktu dan perhatian mereka terbatas, sehingga membutuhkan presentasi yang to-the-point.
“Banyak presentasi bisnis yang dibuat dengan penuh data malah membingungkan audiens. Memang terlihat sangat kompleks dan canggih, namun tidak membantu presenter menyampaikan pesan secara efektif,” katanya.
Untuk itu, sangat perlu mempersiapkan materi untuk presentasi dengan cara mengambil data, menganalisis, dan membuat kesimpulan, sehingga audiens yang tidak terlalu mendalami analisis data dapat mengerti dengan mudah dan menarik kesimpulan dengan cepat dari apa yang disampaikan.
“Audiens sebenarnya hanya ingin dengan cepat mengambil kesimpulan, sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan benar,” imbuhnya.
Di samping masalah teknis konten dan informasi yang akan disampaikan, urusan penampilan dan cara penyampaian juga tak kalah penting. Ada beberapa hal yang harus diterapkan saat seorang presenter akan mempresentasikan bisnisnya kepada investor.
Vokal yang Baik
Suara harus terdengar jelas oleh audiens terjauh. Jika presentasi menggunakan mikrofon, pastikan suara yang keluar dari pengeras suara tidak terlalu keras sehingga menyakitkan telinga.
Saat berbicara, pastikan juga kata-kata yang keluar dari mulut jelas, intonasi yang baik dan tepat serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
Antusias
Miliki semangat dan antusiasme, supaya penampilan saat pitching tampak hidup. Tunjukkan sebuah energi sehingga mampu mempengaruhi orang lain. Suara tidak harus terdengar keras, tetapi harus memiliki kekuatan dari bagaimana pengucapan setiap kata yang jelas, kuat, dan berwibawa.
Variasi
Intonasi yang datar saat penyampaian materi akan membosankan, sehingga dibutuhkan variasi dalam intonasi. Ada kalanya diperlukan berbicara lebih lambat untuk memberikan penekanan pada sebuah kata atau kalimat. Di sisi lain, ada kalanya perlu berbicara lebih cepat untuk menunjukkan semangat dan jiwa dinamis.
Jangan Bergumam
Satu masalah yang sering dimiliki oleh banyak presenter adalah bergumam atau menyebutkan kata-kata jeda yang tidak ada artinya seperti ‘hmmm’ atau ‘eeee’.
Bergumam ketika menyampaikan presentasi biasanya terjadi karena berpikir saat akan berbicara. Selain mengurangi kredibilitas, gumaman juga membuat audiens jenuh.