Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekeringan, Petani Beralih Profesi Jadi Pedagang dan Buruh

image-gnews
Petani membawa padi yang telah dipotong pada saat panen di Cibarusah, Jawa Barat, 28 Juli 2015. Petani terpaksa memanen lebih awal karena kekeringan telah melanda daerah tersebut sejak tiga bulan lalu. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Petani membawa padi yang telah dipotong pada saat panen di Cibarusah, Jawa Barat, 28 Juli 2015. Petani terpaksa memanen lebih awal karena kekeringan telah melanda daerah tersebut sejak tiga bulan lalu. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petani di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, beralih profesi menjadi pedagang dan buruh bangunan karena lahan bertaninya mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau.

"Sekarang petani di sini ada yang menjadi pedagang untuk bisa tetap mendapatkan penghasilan," kata Yadi, seorang petani dari Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 20 September 2015.

Ia mengatakan sudah lebih dari sebulan tidak bertani, melainkan berjualan ubi, singkong, atau apa saja yang dapat dijual dan menghasilkan uang.

Ia mengungkapkan, lahan pertanian di desanya sudah sulit untuk bercocok tanam karena tidak ada air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bertani. "Lahan di sini sudah tidak bisa lagi bercocok tanam karena tidak ada air," kata petani sayuran itu.

Petani lainnya, Dayat, 60 tahun, menyatakan sama tidak dapat menggarap lahan pertaniannya karena kesulitan mendapatkan air pada musim kemarau.

Ia mengaku, sementara waktu beralih profesi menjadi buruh bangunan sejak dua bulan lalu. "Daripada nganggur, tidak bisa bertani, lebih baik cari penghasilan lain, jadi buruh bangunan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penghasilan menjadi buruh bangunan, kata Dayat, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. "Lumayan dapat uang dari buruh nembok, atau cat rumah," katanya.

Ia menambahkan, musim kemarau yang sudah berlangsung lama itu membuat areal pertaniannya sulit mendapatkan pasokan air. Jika dipaksakan untuk bertani, Dayat bersama petani lainnya khawatir akan mengalami kerugian.

"Sudah susah mendapatkan pasokan air yang cukup, dipaksakan untuk menanam sayuran, resikonya terlalu besar," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Petani saat panen di area persawahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.Fotografer: Aditya C Santoso
Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.


Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Panen Bersama Program Makmur di Banyuwangi, Kamis, 9 September 2021.
Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.


Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Seorang petani memanen cabai di lahan pertanian lereng Gunung Merapi, Stabelan, Tlogolele, Selo, Jawa Tengah, 22 Mei 2018. Sebagian warga yang mengungsi akibat letusan freatik Merapi pada Senin (21/5), telah beraktivitas meski status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada. ANTARA
Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.


Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.


Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menaiki Harvester saat panen raya padi di desa Masamba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 13 Desember 2016. Pada kesempatan tersebut Menteri pertanian memanen padi petani di atas luas lahan sekitar 1.342 hektar dengan hasil panen sekitar 8,1 ton perhektar. Iqbal Lubis
Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.


Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016. Disela kunjungan kerjanya ke Bendungan Jatigede, Presiden menyempatkan berdialog langsung dengan masyarakat. ANTARA FOTO
Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.


Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.


Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Seorang petani menandur padi dipersawahan Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, (3/4). Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulawesi Selatan meminta pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras untuk tahun ini, TEMPO/Kink Kusuma Rein.
Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.


Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Ilustrasi petani menanam bibit padi. ANTARA/Maulana Surya
Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.


1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

Ilustrasi petani menanam bibit padi. ANTARA/Maulana Surya
1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.