Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Safari Cisarua Kembangkan Program Orang Tua Asuh Satwa  

image-gnews
Induk gajah dan anaknya sedang makan dedaunan saat di kandangnya di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, (16/4). Gajah ini merupakan jenis gajah sumatera yang dikoleksi oleh Taman Safari Indonesia. Tempo/Aditia Noviansyah
Induk gajah dan anaknya sedang makan dedaunan saat di kandangnya di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, (16/4). Gajah ini merupakan jenis gajah sumatera yang dikoleksi oleh Taman Safari Indonesia. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga konservasi ex-situ (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, mengembangkan program orang tua asuh satwa.

"Program orang tua asuh satwa ini bertujuan mengajak masyarakat agar peduli terhadap satwa, terutama satwa endemik atau asli Indonesia," kata Direktur TSI Cisarua Frans Manansang kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 19 September 2015.

Didampingi pejabat Bagian Hubungan Masyarakat TSI Cisarua, Yulius H. Suprihardo, ia menuturkan tujuan lain dari program itu adalah kampanye untuk mencintai satwa liar yang terancam punah.

Melalui program itu, Taman Safari memberikan kesempatan kepada masyarakat luas agar dapat berinteraksi dengan satwa tersebut.

"Bagi orang tua asuh, akan diberikan kesempatan memberikan nama, memberikan pakan, dan mengunjunginya," ucapnya.

Terkait dengan program itu, ujar Frans Manansang, perusahaan badan usaha milik negara, PT Antam (Persero) Tbk, tertarik berpartisipasi.

Ia menjelaskan, pada Kamis, 17 September 2015) Budi Santoso, Assistant Manager Health Safety Environment mewakili General Manager PT Antam mengangkat seekor bayi gajah untuk menjadi anak asuh.

Budi Santoso mengunjungi anak asuhnya di kandang dan memberi nama Goldy. Dia juga ikut memberinya pakan dan berkesempatan berfoto dengan bayi gajah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bayi gajah berkelamin jantan berusia 1 bulan itu lahir dari induk betina bernama Niar, 29 tahun. Sedangkan induk pejantannya bernama Kadir, 31 tahun.

Yulius H. Suprihardo mengatakan bayi-bayi satwa yang ada di TSI Cisarua, Bogor, selain bayi gajah, sudah sejak lama mendambakan orang tua asuh.

Mereka berada di ruang nursery room Rumah Sakit Satwa di TSI Cisarua.

Sehari-hari, bayi-bayi satwa tersebut diasuh Sri, seorang keeper (perawat satwa) yang bertugas khusus untuk merawat satwa.

"Ke depan, kita harapkan akan ada orang tua asuh lain bagi satwa-satwa endemik Indonesia ini," ucapnya.

ANTARA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.