TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB, 17 September 2015), karena para pembuat kebijakan di Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah bulan ini.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya mendekati nol pada Kamis, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Demikian laporan Xinhua.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat sedikit menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan turun lebih lanjut pada inflasi dalam waktu dekat," demikian pernyataan Fed setelah pertemuan.
Para analis mengatakan para pejabat The Fed khawatir soal target yang belum terealisasi, inflasi 2,0 persen, dan mereka mungkin menunggu sampai tahun depan untuk menaikkan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,83 persen menjadi 94,626 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir pada 12 September, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim awal pengangguran turun 11 ribu dari tingkat direvisi minggu sebelumnya menjadi 264 ribu, di bawah konsensus pasar 275 ribu. Demikian pernyataan Departemen Tenaga Kerja AS.
Sementara itu, housing starts (rumah yang baru dibangun) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Agustus berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,126 juta unit, menurut Departemen Perdagangan. Perkiraan terbaru itu 3,0 persen di bawah perkiraan Juli yang direvisi sebesar 1,161 juta unit.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1405 dari 1,1287 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5626 dari 1,5495 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7270 dari 0,7190 dolar.
Greenback dibeli 120,16 yen Jepang, lebih rendah daripada 120,62 yen pada sesi sebelumnya. Dolar juga merosot ke 0,9618 franc Swiss dari 0,9695 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3086 dari 1,3176 dolar Kanada.
ANTARA