TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup sedikit lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB, 18 September 2015), karena investor menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, ihwal apakah akan mulai kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan US$ 2 atau 0,18 persen, menjadi menetap di angka US$ 1.117 per ounce, demikian laporan Xinhua.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, 17 Spetember 2015, untuk membahas kenaikan suku bunga, yang tetap mendekati nol sejak puncak krisis keuangan pada 2008, bersama beberapa isu kebijakan lainnya.
The Fed akan merilis pernyataan kebijakan pada pukul 14.00 waktu setempat, tak lama setelah perdagangan reguler untuk emas di Comex berakhir. Pernyataan dan konferensi pers berikutnya, Ketua Fed Janet Yellen, dijadwalkan akan dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat.
Jika bank sentral AS menaikkan suku bunganya, emas bisa kehilangan beberapa kilauannya karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan daya tarik dolar AS, yang dapat membebani komoditas berdenominasi dolar, seperti emas, menurut analis.
Data yang dirilis pada Kamis menunjukkan klaim awal AS untuk pekan yang berakhir pada 12 September jatuh 11 ribu ke tingkat 264 ribu, yang menunjukkan perbaikan di pasar tenaga kerja. Analis mencatat, itu adalah salah satu yang sangat rendah dalam 40 tahun terakhir dan 13 ribu lebih rendah daripada sampel minggu untuk laporan pekerjaan Agustus, menekan harga emas.
Di antara logam lainnya, harga perak untuk pengiriman Desember naik 9,9 sen atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada US$ 14,984 per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan US$ 7,3 atau 0,75 persen, menjadi ditutup pada angka US$ 968,4 per ounce.
ANTARA