Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Ingin Samai Cina, Ini Saran Ekonom Australia

image-gnews
Pekerja mencoba kuwalitas batrai Smart Phone OPPO di Pabrik OPPO Indonesia, Tangerang, 25 Agustus 2015. Nilai Investasi OPPO untuk mendirikan pabrik di Tangerang sebesar US$30 juta. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pekerja mencoba kuwalitas batrai Smart Phone OPPO di Pabrik OPPO Indonesia, Tangerang, 25 Agustus 2015. Nilai Investasi OPPO untuk mendirikan pabrik di Tangerang sebesar US$30 juta. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ekonom dari Australia National University (ANU), Chris Manning, memberikan sejumlah saran agar Indonesia mampu menyamai Cina dan India sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang baru.

“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang pesat tanpa ada reformasi sistem pendidikan,” ujar Chris dalam Seminar Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Kependudukan di Indonesia di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM pada Kamis sore, 17 September 2015.

Chris menyarankan Indonesia mengubah strategi pembangunan di bidang pendidikan dengan lebih menitikberatkan aspek kualitas dan tidak lagi mengejar target kuantitas. "Di Cina, knowledge based society dianggap penting," kata dia.

Perbaikan kualitas pada sistem pendidikan, kata Chris, harus diimbangi dengan lompatan di sektor industri. Ia berpendapat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melesat apabila sektor industri domestik berhasil didorong masuk ke dalam jaringan produksi global. Ini sekaligus mengatasi masalah migrasi tenaga kerja Indonesia ke negara-negara tetangga yang menawarkan pendapatan lebih tinggi.

Karena itu, Chris berpendapat Indonesia harus menuntaskan problem konektivitas antar- daerah. Menurut dia, disparitas laju pembangunan juga mendesak untuk diatasi, terutama di Indonesia timur. "Dana desa bisa jadi isu kebijakan yang penting, sebab nilainya besar dan bisa berefek ke pembangunan berkelanjutan," kata Chris.

Pakar lain dari Australia National University yang juga hadir di seminar itu, Profesor Hal Hill, mengingatkan soal pembangunan yang belum merata. Dia mencontohkan pendapatan provinsi terkaya di Indonesia masih 15 kali lipat dibanding daerah termiskin. "Kabupaten terkaya pendapatannya 50 kali lipat dibanding kabupaten termiskin," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Guru Besar Kebijakan Publik di Crawford School ANU tersebut perekonomian di negara raksasa seperti Indonesia tak hanya bisa dilihat dari level nasional. Situasi di tingkat lokal juga penting untuk dicermati.

Hill berpendapat negara-negara di ASEAN memerlukan reformasi sistem pendidikan yang berorientasi pada kualitas, persiapan menghadapi transisi demografi yang cepat, dan mengatasi ketimpangan pertumbuhan. Masyarakat ASEAN juga perlu berfokus memperbaiki institusi birokrasi, sistem hukum dan pemerintahan, mengelola risiko kerusakan lingkungan akibat industrialisasi, dan membangun komunitas bisnis yang kuat.

Menurut Hill, negara-negara ASEAN tidak sekompak Uni Eropa karena orientasi pasar ekspornya justru ke luar ASEAN.

Meski demikian, dia memuji kemampuan negara-negara di ASEAN karena memiliki daya lenting hebat dalam menghadapi krisis ekonomi seperti pada 1998. "Dulu banyak buku-buku ekonomi yang meramalkan negara-negara di ASEAN sulit maju, tapi ternyata banyak yang salah," ucap Hill.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


DPR Sisir Kembali Belanja Tidak Prioritas

1 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
DPR Sisir Kembali Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

12 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

12 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.