TEMPO.CO, Jakarta - Untuk kelima kalinya Tempo Media Group bekerja sama dengan Indonesia Banking School kembali mengadakan pemetaan bank-bank terbaik di Indonesia. Acara yang diberi tajuk Indonesia Banking Award ini diikuti 119 bank, yang masuk dalam penilaian tim juri. Penganugerahan Indonesia Banking Award 2015 berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 17 September 2015 malam ini.
Rektor Indonesia Banking School Subarjo mengatakan, Indonesia Banking Award (IBA) 2015 ini untuk kinerja perbankan selama 2014. Menurutnya, ada yang berbeda dalam ajang tahunan kali ini. “Ada satu kategori yang baru ada pertama kali di Indonesia. Kategori yang dimaksud adalah diversity of the board,” ujar Subarjo kepada Tempo.
Yang dimaksud diversity of the board, menurut Subarjo, merupakan kinerja bank yang dilihat dari berbagai unsur keanekaragaman pada jajaran komisaris direksi. Unsur yang menjadi penilaian keanekaragaman, yaitu latar belakang, pendidikan, dan suku di jajaran pimpinan sebuah bank.
“Jika dalam jajaran direksi dan komisaris semakin beragam suku dan pendidikan, semakin bervariasi background-nya, artinya kondisi manajemennya semakin bagus. Ini berdasarkan penelitian ilmiah di Amerika,” ujarnya.
Subarjo mencontohkan, pada saat bank melakukan rapat pengambilan keputusan, bank yang memilki direksi dari berbagai suku dan latar belakang akan lebih baik kinerjanya dibandingkan yang tidak. “Bisa jadi banyak pendapat dan ide yang dituangkan, karena seharusnya waktu membuat keputusan jangan melihat suku,” ujarnya.
Bank yang masuk dalam kategori tersebut, menurut Subarjo, adalah bank yang dipilih berdasarkan keberagaman jajaran direksi. Mulai dari pendidikan S1 sampai S3, ada yang dulunya di Otoritas Jasa Keuangan, pengawas bank atau di sektor riil, dan keanekaragaman suku . “Semakin heterogen semakin bagus,” ujarnya.
Subarjo menambahkan, tujuan diselenggarakan acara ini untuk memberikan apresiasi kepada para banker yang berhasil mempertahankan kinerjanya di saat pelemahan ekonomi seperti saat ini.
DEVY ERNIS