TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan sosok Ali Wardhana adalah contoh tokoh perekonomian negara. Karena itu, dia berharap generasi-generasi sekarang dapat mencontoh kepiawaian Ali saat ini.
"Murid-muridnyalah yang harus meneruskan," ujar Sofjan kemarin, yang juga menjadi murid Ali di Universitas Indonesia. Murid Ali, maksud dia, tak hanya berupa tokoh ekonom dari Universitas Indonesia, seperti mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tapi seluruh generasi penerus yang ada di Indonesia.
Sofjan mengatakan arah kebijakan ekonomi yang konservatif seperti yang dilakukan Ali dahulu masih diperlukan saat ini. Contohnya adalah menjaga neraca perdagangan negara agar tetap sehat dan inflasi yang rendah.
Juga dengan rencana pembangunan secara berkala, seperti Rencana Pembangunan Negara Lima Tahun (Repelita), yang diperlukan untuk menjaga arah pembangunan negara. "Semua itu masih diperlukan sekarang," katanya.
Secara personal, pengusaha kondang ini kagum dengan Ali yang dapat memulihkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia pada masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. "Perekonomian Indonesia jadi lebih terbuka berkat beliau," tutur Sofjan.
Bekas Menteri Keuangan terlama, Ali Wardhana, berpulang untuk selama-lamanya pada Senin sore, 14 September 2015, karena mengidap penyakit paru-paru akut. Otak dan mesin perekonomian zaman Orde Baru ini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
ANDI RUSLI