TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap yang menyelimuti Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru membuat 68 penerbangan dari dan ke bandara itu terancam batal pada Senin, 14 September 2015.
"Hari ini ada 68 penerbangan. Namun, sejak sore kemarin sampai sekarang, belum ada pesawat yang berhasil mendarat akibat buruknya jarak pandang," kata Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Ibnu Hasan di Pekanbaru.
Ia mengatakan saat ini jarak pandang di Bandara SSK II hanya sekitar 150 meter dan kemungkinan jarak pandang membaik dinilai sangat kecil.
Hingga siang ini, sudah ada 11 penerbangan yang dipastikan batal dan puluhan lainnya mengalami penundaan tanpa kepastian.
Akibatnya, calon penumpang tampak berkerumun di kantor maskapai penerbangan. Sebagian besar dari mereka menanyakan kepastian jadwal keberangkatan serta mengganti penerbangan.
Beberapa calon penumpang lebih memilih meminta kembali uang pembelian tiket karena cuaca masih tidak menentu.
Aktivitas penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru telah mengalami serangkaian perubahan jadwal, di mana mayoritas maskapai yang berjadwal pagi telah mengganti jadwal dari pagi ke siang sejak 2 September.
"Kebijakan itu diambil mengingat jarak pandang pada pagi hari umumnya memburuk dan keadaan semakin baik di siang hari," kata General Manager SSK II Pekanbaru Dani Indra Irawan, beberapa waktu lalu.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan beberapa daerah di Riau masih diselimuti kabut asap pekat.
Di Pekanbaru dan Rengat Indragiri Hulu, pada pukul 07.00 WIB tadi, kabut asap sangat pekat sehingga jarak pandang hanya berkisar 80 meter. Sedangkan di Pelalawan dan Dumai, jarak pandang hanya 50 meter.
Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah menyatakan status darurat pencemaran udara di provinsi berjulukan Bumi Lancang Kuning tersebut setelah beberapa pekan terakhir kualitas udara terus memburuk.
ANTARA