Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Asap Ganggu Kesehatan Balita, Para Ibu Resah

image-gnews
Ilustrasi. kidfocused.com
Ilustrasi. kidfocused.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru Provinsi Riau mengaku resah karena bencaan kabut asap telah mengganggu kesehatan anak bawah umur lima tahun (balita).

"Kedua anak saya sudah lebih sepekan ini batuk dan pilek. Doter yang memeriksanya mengatakan kalau itu penyebabnya adalah asap," kata Melfa (30), warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Senin siang (14 September 2015).

Ia mengatakan, kondisi kedua anaknya yakni Bunga, berusia 20 bulan dan Rayhan 2 tahun 10 bulan saat ini masih sering batuk dan ketika tidur selalu sulit bernafas.

Ketika dibawa ke dokter, lanjut dia, dikatakan kalau anak saya mengalami gangguan pernafasan disertai batuk dan pilek. "Itu penyebab dari udara di Pekanbaru tercemar asap sejak beberapa bulan ini," katanya.

Untuk mengantisipasi hal lebih buruk terjadi, Melfa mengaku telah mengurung anaknya di dalam rumah untuk menghindari terhirupnya udara tercemar asap. "Padahal dokter anak sebelumnya mengatakan jangan menghambat tumbuh kembang anak saat bermain. Dengan dibatasinya aktivitas anak di luar rumah, maka secara tidak langsung juga menghambat pertumbuhan otak anak tersebut. Itu kata dokter," katanya.

Selain Melfa, sejumlah ibu rumah tangga lainnya di Pekanbaru juga mengeluhkan hal yang sama. Beberapa menganggap kabut asap telah merugikan dunia pendidikan karena sekolah-sekolah harus libur untuk menghindari dampak dari udara yang tercemar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sementara banyak mata pelajaran yang harus ditunda karena libur itu. Kondisi ini tentu merugikan kami para orang tua yang mengharapkan anak dapat tumbuh pintar di sekolah terpaksa harus berdiam diri di rumah," kata Wahyuni, warga Tangkerang Timur, Pekanbaru.

Bencana kabut asap Riau dilaporkan telah menyebabkan dua orang dilaporkan meninggal dunia. Udara yang tercemar asap kebakaran lahan diindikasi menjadi pemicu Hanum (12 tahun) yang tadinya mengalami batuk dan pilek menjadi meninggal dunia akibat gagal pernafasan. Begitu juga dengan Rustam, PNS yang bertugas di Dinas Perhubungan Riau, dilaporkan meninggal dunia setelah asap memicu terjadinya sakit jantung pada dirinya.

Kedua korban asap Riau tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.

Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan jumlah warga yang sakit terus bertambah hingga mencapai 25.524 orang akibat asap kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan polusi mencapai tingkat berbahaya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.