TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli memimpin rapat koordinasi membahas pengembangan infrastruktur kawasan strategis pariwisata nasional di kantornya, Jakarta, Senin, 14 September 2015.
Rapat yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ini bertujuan menggenjot jumlah turis dari 10 juta menjadi 20 juta orang dalam lima tahun ke depan.
Targetnya, jumlah tenaga kerja yang tersedot pada bidang pariwisata meningkat dari 3 juta menjadi 7 juta pekerja dalam lima tahun ke depan. "Sektor pariwisata ini paling murah menciptakan lapangan kerja, hanya US$ 3.000 per job," kata Rizal setelah rapat.
Jika target itu tercapai, pemerintah yakin bisa menggenjot devisa negara dari US$ 10 miliar menjadi US$ 20 miliar dalam lima tahun.
Menurut Rizal, pemerintah telah menyiapkan strategi agar seluruh target itu tercapai. Pertama, pemerintah akan berupaya menambah jumlah negara yang bebas visa. "Kecuali negara yang aktif perdagangan narkoba dan negara yang aktif menularkan ideologi kekerasan," ujar Rizal.
Adapun strategi berikutnya berupa pengembangan sepuluh lokasi wisata strategis. Kawasan tersebut antara lain Danau Toba, Pulau Seribu, Gunung Bromo, Labuan Bajo, Mandalika, Morotai, Tanjung Lesung, Wakatobi, Belitung, dan Yogyakarta. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, pemerintah akan mengembangkan infrastruktur di sepuluh lokasi wisata tersebut, dari jalan, perbaikan kawasan, sampai air minum. "Kami harus siapkan," tutur Basuki.
AHMAD FAIZ IBNU SANI