TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, menyampaikan komitmennya untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai US$ 10 miliar.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada wartawan di sela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo saat menerima sejumlah menteri dari Arab Saudi di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu dinihari (13 September 2015) waktu Jakarta, mengatakan komitmen investasi itu untuk pembangunan kilang, depo (storage), dan sistem distribusi.
"Pertemuan dengan Menteri Keuangan Arab Saudi salah satunya keinginan dari perusahaan Aramco, milik Saudi Arabia, membangun kilang dan storage dan akan mempunyai distribusi di Indonesia, daerahnya diatur lebih lanjut," kata Anung.
Dia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah memang tengah menyiapkan aturan baru yang memungkinkan swasta membangun kilang dan storage. "Pemerintah sekarang selesaikan peraturan presiden agar swasta dibolehkan masuk dalam kilang, sudah disiapkan sebelumnya, finalisasi 1-2 minggu ke depan. Bukan hanya Aramco, perusahaan swasta juga dipersilakan," ujar Anung.
Pemerintah berharap, dengan aturan baru ini, maka Indonesia akan memiliki kilang baru.
Selain pembicaraan tentang investasi pada bidang energi, juga dibicarakan pembukaan cabang Bank BNI di Jeddah, Mekah, dan Madinah. Keberadaan BNI di tiga kota tersebut bertujuan memudahkan warga Indonesia yang umrah maupun menjalankan ibadah haji.
"Presiden gembira dengan perkembangan yang ada. Pemerintah Arab Saudi akui ada upaya pembahasan secara maraton dan melihat ini merupakan sebuah kesungguhan untuk meningkatkan keakraban dan kerja sama," tutur Anung.
ANTARA