TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III memindahkan lokasi pembangunan wisata marina dari Pelabuhan Benoa, Bali, ke Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur Umum Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan pemindahan tersebut dilakukan karena sudah tiga tahun Pemerintah Kota Bali tak kunjung mengeluarkan izin. “Di Banyuwangi, kami mendapatkan dukungan penuh dari pemda,” kata Djarwo di Banyuwangi, Sabtu sore, 12 September 2015.
Sabtu sore, PT Pelindo III secara resmi memulai tahapan pembangunan Pelabuhan Marina di Pantai Boom, Banyuwangi. Pelindo III menginvestasikan dana Rp 200 miliar untuk membangun marina Banyuwangi melalui anak usahanya, PT Pelindo Properti Indonesia. Marina Banyuwangi akan terintegrasi dengan marina di Bali, Lombok, dan Karimun Jawa.
Tahap pertama tahun ini dimulai dengan pendalaman kolam penataan lahan untuk kawasan wisata dan pembuatan dinding penahan tanah. Dilanjutkan tahun 2016 berupa pembangunan marina dan resort di Pulau Wangi, pulau kecil yang berada di tengah Pantai Boom.
Djarwo menargetkan Marina Boom Banyuwangi disinggahi 200 kapal pesiar dari berbagai negara. Djarwo berharap Banyuwangi bisa menjadi tuan rumah kejuaraan Fremantle to Banyuwangi Yacht Race & Rally pada 2017. “Semoga ke depannya Marina Banyuwangi menjadi tujuan marina dunia,” ujar Djarwo.
Presiden Direktur PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) Prasetyo dalam siaran pers mengatakan, untuk membangun Marina Boom Banyuwangi, Pelindo melakukan komparasi kajian dengan studi banding konsep beberapa marina yang ada di dunia. Di antaranya Marina Port Vell Yacht Club, Barcelona, dan Yacht Club de Monaco, Monako.
Marina Boom dikembangkan dengan tiga zonasi, yakni zona marina, zona residensial, dan zona rekreasi. Zona marina dibangun di kawasan bagian barat seluas 9,6 hektare, dengan luas kolam 4,75 hektare. Marina dilengkapi shipyard dry berth atau area parkir yacht kering seluas 2,3 hektare yang mampu menampung 75 yacht. “Zona marina juga dilengkapi repair and maintenance area, marina lounge, dan hotel,” tutur Prasetyo.
Sedangkan zona residensial terdiri atas resort and villas. Zona rekreasi antara lain terdiri atas hydroponic farmland and aqua culture serta visitor and education centre. PT Pelindo menggandeng arsitek nasional, Ahmad Juhara. Konsep pengembangannya akan mengakomodasi kearifan lokal, seperti bangunannya disesuaikan dengan rumah Using.
IKA NINGTYAS