TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menolak dianggap sebagai biang kegaduhan di tubuh kabinet. Dia balik menuding pihak yang menuduhnya punya kepentingan terhadap proyek-proyek yang dikritiknya.
“Tokoh-tokoh yang otoriter menganggap ini gangguan terhadap kepentingan mereka,” kata Rizal di ruang VIP Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, kemarin. “Kalau tak punya kepentingan, pasti senang dengan langkah saya.”Rizal mengatakan perbedaan pendapat, apalagi disertai solusi, adalah hal biasa. Dia juga menegaskan bahwa semua kritiknya telah disampaikan secara terbuka dalam rapat-rapat kabinet. Beberapa di antaranya, kata dia, mendapat respons positif dari Presiden Joko Widodo.
Rizal menyebut kritiknya soal proyek pembangunan storage minyak mentah oleh Pertamina adalah salah satu yang dipuji Jokowi. “Tapi ada orang yang berpikir cara Orde Baru, menganggap perbedaan pendapat tidak bagus, bikin gaduh,” ujar dia.Kemarin, Rizal dan sejumlah menteri Kabinet Kerja melepas Presiden Joko Widodo yang melawat ke sejumlah negara di Timur Tengah. Sebelum menaiki pesawat kepresidenan, Jokowi dan Rizal tampak berbincang serius di pinggir landasan.
Sejak dilantik menggantikan Indroyono Soesilo bulan lalu, Rizal memang terus melempar pernyataan panas. Dia, misalnya, menilai megaproyek listrik 35 ribu megawatt yang dirancang pemerintah tak realistis. Dia juga mempersoalkan pengadaan pesawat oleh PT Garuda Indonesia Tbk. Pada Kamis lalu, dia mengkritik rencana Pertamina membangun sarana penyimpanan minyak (storage) menggunakan dana negara.Wakil Presiden Jusuf Kalla termasuk yang paling keras menolak kritik Rizal.
Soal proyek listrik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said juga menyanggah beberapa pendapat Rizal. Sementara itu, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menilai pernyataan Rizal membuat investor listrik bingung. Adapun anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa menyarankan agar Rizal lebih banyak diam ketimbang berbicara saat mencari solusi permasalahan pemerintahan.Kepala Staf Kepresidenan
Teten Masduki memastikan Jokowi akan turun tangan menjelaskan perbedaan pendapat yang terjadi di kabinetnya belakangan ini. “Nanti setelah pulang dari sana (Timur Tengah),” ujar dia.
TIKA PRIMANDARI | ALI HIDAYAT | AGOENG WIJAYA