TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mempromosikan wisata selam dalam rangkaian pameran wisata bawah air ADEX di Beijing, 11-13 September 2015, untuk meningkatkan kunjungan turis Cina ke Indonesia.
"Indonesia memiliki destinasi wisata yang menarik, termasuk destinasi untuk wisata selam, diving. Orang selama ini tahunya hanya Bali, padahal banyak tempat di wilayah lain yang punya destinasi menarik, khususnya untuk diving," kata Wakil Direktur Sales Mission untuk Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata Jordi Paliama di Beijing.
Ia mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam ADEX 2015 dan pertemuan dengan beberapa biro perjalanan wisata di Cina bertujuan meningkatkan pemahaman para pelaku wisata di Cina tentang Indonesia dengan segala potensi wisata yang dimilikinya. "Jadi kami tidak sekadar mempromosikan Bali yang sudah sangat mereka kenal. Namun lebih banyak kepada 'Bali in beyond', 'Jakarta in beyond', seperti Lombok dan Yogyakarta, yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi para turis Cina," ujar Jordi.
Terkait dengan wisata selam, Indonesia juga tidak hanya punya Bali, tapi ada beberapa lokasi yang menarik untuk wisata bahari termasuk selam yang tersebar dari Aceh hingga Papua. "Untuk diving, sebut dari Aceh, Wakatobi, Lombok, dan Raja Ampat. Ada lebih banyak lagi lokasi lain yang menarik untuk dijadikan lokasi diving. Jadi tidak hanya Bali," tutur Jordi.
Minat wisatawan Cina terhadap wisata minat khusus, seperti menyelam dan diving, kata dia, cukup tinggi dan sangat potensial untuk digarap. "Cukup tinggi peminatnya, hanya mereka memang belum tahu banyak tentang site-site tempat wisata lain yang menarik untuk diving selain Bali. Jadi memang masih perlu untuk terus ditingkatkan," ucap Jordi.
Ia berharap, dengan makin dikenalnya Indonesia secara utuh beserta potensi wisatanya, maka akan banyak turis Cina yang berkunjung ke Indonesia. Bahkan mampu mencapai target dua juta orang setiap tahun.
Berdasar data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia pada 2014 tercatat 9,4 juta atau lebih tinggi 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kunjungan turis Cina pada 2014 tercatat 959.231 orang atau naik sekitar 28,25 persen dibandingkan 2013. "Kita berharap tahun ini bisa mencapai 1,3-2 juta turis Cina yang datang ke Indonesia," kata Jordi.
Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing Hans Haliono mengatakan pihaknya sebagai maskapai nasional siap mendukung program peningkatan turis Cina ke Indonesia, baik melalui penerbangan reguler maupun penerbangan tak berjadwal (carter). "Khusus untuk wisata selam, Garuda Indonesia juga telah memiliki rute ke hampir semua destinasi wisata selam, seperti Aceh, Gorontalo, Lombok, dan Komodo," ujarnya.
Tentang rencana penambahan frekuensi penerbangan dan rute baru dari Cina ke Indonesia, Hans mengatakan, "Semua tergantung permintaan pasar. Jika pasar menghendaki, kita akan siap," tuturnya.
ANTARA