TEMPO.CO , Jakarta - PT BNI (Persero) Tbk berkomitmen mengurangi kredit macet dan bermasalahnya yang hingga semester I 2015 berada di kisaran 3 persen. Karena itu, BNI membentuk tim khusus menangani kredit bermasalah.
"Baru sebulan lalu dibentuk," ujar Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 September 2015.
Baiquni mengklaim telah merestrukturisasi kredit bermasalah sebesar Rp 1,5 triliun dari seluruh sektor pembiayaan yang disalurkan banknya.
Bekas Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut mematok menyelamatkan Rp 2,5 triliun hingga akhir 2015. Kredit macet BNI pada semester I meningkat menjadi 3 persen dari 2,2 persen pada tahun lalu.
Baiquni mengatakan tim khusus ini dipimpin langsung oleh pejabat sekelas eksekutif senior menggantikan direktur ekspansi kredit. "Sejauh ini, hasilnya positif," katanya.
Selain membenahi kredit macet, Baiquni terus meningkatkan penetrasi kredit plasma di segala sektor yang dipatok Rp 3,2 triliun.
"Kami berupaya laba akhir tahun hanya turun 20 persen dari laba tahun lalu," katanya. Pada semester I 2015, laba BNI terkikis 50 persen, dari Rp 4,9 triliun menjadi Rp 2,43 triliun.
ANDI RUSLI