Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penguatan Dolar, Ekspor Tuna Bali Melonjak Jadi US$64,3 Juta

image-gnews
ANTARA/Fiqman Sunandar
ANTARA/Fiqman Sunandar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai ekspor ikan tuna dari Bali pada periode Januari-Juli melonjak hingga 47,5% menjadi US$64,3juta dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar $43,6 juta, kendati volume ekspor masih melambat.

Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah diperkirakan menjadi penopang kenaikan komoditas andalan Bali itu.‎ Pasalnya, volume ekspor ikan tuna dari Bali hanya meningkat 5% menjadi 10.688,51 ton, dari periode sebelumnya 10.134,67 ton‎.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali I Wayan Gunaja mengungkapkan transaksi penjualan ikan tuna menggunakan mata uang dolar AS sehingga dampaknya sangat terasa ketika terjadi penguatan.

"Ini beruntung sekali pengusaha dengan menguatnya dolar AS meskipun sebelumnya produksi mereka sempat tertekan dengan keluarnya aturan dari pusat," jelasnya, Kamis (10 September 2015).

‎Tuna dari Bali banyak diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat. ‎

Adapun jenis yang banyak diekspor adalah tuna steak beku mencapai 3.781,9 ton, kemudian tuna segar 2.932,6 ton, dan albakore tuna 1.203 ton, serta sisanya jenis tuna beku, tuna loin beku, tuna meat hingga tuna fillet.‎

Gunaja menyampaikan kenaikan dolar AS juga ikut meningkatkan nilai ekspor komoditas perikanan dari Pulau Dewata.

Total nilai ekspor komoditas perikanan di Bali selama tujuh bulan mencapai US$98,5 juta, naik 15% dari periode sama tahun lalu US$86,1 juta.

Adapun sejumlah komoditas selain tuna yang mengalami kenaikan nilai ekspor seperti Swordfish, kerapu, kakap, hingga tenggiri.

Jenis komoditas perikanan yang menjadi andalan ekspor daerah ini adalah tuna, skipjack, marlin, swordfish, oilfish, ikan kaleng, kerapu, kakap, kepiting, cumi-cumi, dan tenggiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, volume produksi komoditas perikanan selama tujuh bulan mengalami penurunan 5% menjadi‎ 21.694 ton, dari sebelumnya 22.796 ton.

Sementara komoditas yang nilai ekspornya merosot adalah ikan kalengan sebesar 38%, menjadi US$8,4 juta dari sebelumnya US$13,49 juta.

Menurutnya, penurunan terjadi dampak penguatan dolar AS menekan produksi pengusaha diakibatkan bahan baku komoditas itu sebagian besar diimpor dari India. ‎

Dia menyatakan sudah sejak lama pengusaha ikan kaleng mengalami masalah dengan produksi untuk bahan baku.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Dwi Agus Siswa Putra mengakui penguatan kurs dolar AS memberikan dampak positif.

Sebab, lanjutnya, negara importir siap menampung berapapun produksi yang dihasilkan pengusaha yang tergabung dalam ATLI.

Kondisi itu terjadi karena tuna Indonesia dihargai sangat tinggi, diakibatkan minimnya pasokan dunia paska kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti‎.

Dia menegaskan produksi ikan anggota ATLI masih tinggi karena mendapatkan pasokan dari nelayan.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

1 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

12 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

31 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

31 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

32 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

32 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

45 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

54 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.