Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laba Industri Perbankan Terkoreksi, Beban Operasional Naik

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan merekam laba industri perbankan nasional hingga paruh pertama tahun ini terkoreksi 12,98% secara tahunan.

Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan merinci hingga Juni 2015, sebanyak 118 bank di Indonesia menghimpun laba bersih setelah pajak sebesar Rp50,84 triliun atau turun 12,98% year on year (y-o-y) dari Rp58,43 triliun pada bulan yang sama tahun lalu.

SPI merekam koreksi tersebut disumbang meningkatnya beban operasional selain bunga sebesar 28% y-o-y dari Rp138,92 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp177,46 triliun di bulan yang sama tahun ini. Penopang utama peningkatan beban operasional tersebut, yakni naiknya nilai kerugian transaksi spot dan derivatif yang ditanggung bank dan penyusutan atau amortisasi.

Data SPI memaparkan, kerugian transaksi spot dan derivatif yang ditanggung bank per Juni 2015 naik 32% dari Rp27,17 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp35,92 triliun. Sementara itu, nilai penyusutan melonjak 54% dari Rp31,85 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp49,2 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, pendapatan bunga bersih bank sepanjang paruh pertama tahun ini tercatat meningkat 11% y-o-y menjadi Rp147,33 triliun dari Rp132,9 triliun. Kenaikan tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 18% y-o-y menjadi Rp316,31 triliun. Namun, beban bunga pun ikut mencatatkan kenaikan sebesar 24% y-o-y dari Rp136,05 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp168,98 triliun di Juni 2015.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beban Bunga Tinggi, Laba Bank UOB Terkoreksi 28,22%

11 Agustus 2015

Direktur Utama Bank UOB Buana Armand B. Arief (tengah) seuasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta (15/4). TEMPO/Panca Syurkani
Beban Bunga Tinggi, Laba Bank UOB Terkoreksi 28,22%

PT Bank UOB Indonesia mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp180,09 miliar pada akhir Juni 2015.


Bank-Bank Eropa Bersiap Naikkan Dividen  

29 Juli 2013

Patung mata uang Eropa, Euro, di depan Bank Sentral Eropa (ECB), Frankfurt, Jerman, September 2007 silam. AP/Bernd Kammerer
Bank-Bank Eropa Bersiap Naikkan Dividen  

Para pengelola bank di Eropa menunggu turunnya regulasi.


Bank Victoria Tambah Modal Rp 450 Miliar

24 Januari 2010

Bank Victoria Tambah Modal Rp 450 Miliar

Penguatan modal itu tak dipakai dalam rencana mengubah Bank Swaguna--bank yang diakuisisi Victoria pada 2007--menjadi Bank Victoria Syariah.


Bank Indonesia Kumpulkan Ekonom

7 September 2009

Bank Indonesia Kumpulkan Ekonom

"Yang penting bagi publik adalah uang bailout Rp 6,7 triliun mengalir kemana."


Bank Indonesia Berharap Surat Utang Century Bisa Cair

28 November 2008

Bank Indonesia Berharap Surat Utang Century Bisa Cair

Bank Indonesia berharap surat utang yang dimiliki PT Bank Century Tbk masih bisa dicairkan meskipun surat-surat utang itu tidak berkualitas.


Saham Publik di Bank Century Tak Akan Hangus

24 November 2008

Saham Publik di Bank Century Tak Akan Hangus

"Yang salah kan founder, jadi publik harus dilindungi" kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah.


Tim Pemberesan BPPN Benarkan Kelebihan Rekap Bank

22 Juni 2004

Tim Pemberesan BPPN Benarkan Kelebihan Rekap Bank

Ketua Pokja Tim Pemberesan BPPN membenarkan audit BPK bahwa ada kelebihan dana rekap beberapa bank mencapai Rp 7,3 triliun.


Sampai 2013 Tidak Akan Ada Bank Internasional

18 Maret 2004

Sampai 2013 Tidak Akan Ada Bank Internasional

Direktur BRI Krisna Wijaya menyatakan sampai 2013 tidak akan ada bank yang berkualifikasi untuk menjadi bank internasional.


Kesepakatan Tak Bisa Jadi Dasar Pinjaman Darurat

4 Maret 2004

Kesepakatan Tak Bisa Jadi Dasar Pinjaman Darurat

"Karena itu nanti akan dijabarkan dalam kebijakan masing-masing instansi," kata Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah.


Kronologi Skandal Bank Bali

4 Maret 2004

Kronologi Skandal Bank Bali

Setelah isunya sempat tenggelam, kini soal cessie Bank Bali muncul kembali setelah Kejaksaan Agung akan mencairkannya. Inilah kronologinya.