TEMPO.CO, Jakarta - Asap tebal akibat pembakaran hutan di Riau mencemari udara Singapura sehingga pemerintah harus segera mengambil langkah. Demikian dikatakan prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Ardhito.
"Pagi ini jarak pandang hanya 2.500 meter. Ini sudah mengganggu penerbangan dan transportasi lalu lintas," ujarnya di kantor BMKG Tanjungpinang, Kamis, 10 September 2015.
Ardhito mengungkapkan, asap dari Riau juga mencemari udara Malaysia, tapi kondisinya jauh lebih baik dibanding Singapura.
Secara umum, jarak pandang di Malaysia akibat asap tebal dari Riau mencapai 10 kilometer sehingga tergolong kondusif. Namun di Johor, yang dekat dengan Kepulauan Riau, jarak pandang hanya 4.000 meter.
Adapun jarak pandang di Riau, khususnya Pekanbaru, hanya 2.000 meter. Asap berasal dari kebakaran hutan di Rengat dan Keritang, Riau.
"Ada lima titik api di daerah tersebut. Asap yang berpotensi masuk Singapura bukan berasal dari Kalimantan, melainkan dari Riau," kata Ardhito.
Dia menjelaskan, BMKG Tanjungpinang memantau cuaca dengan menggunakan satelit Himawari 8 yang menunjukkan asap dari Riau yang mencemari udara Kepulauan Riau berpotensi dibawa angin ke Singapura.
Sementara itu, jarak panjang di Tanjungpinang akibat asap dari Riau sejauh 5 kilometer sehingga masih tergolong kondusif.
ANTARA
Baca juga:
Krisdayanti Pamer Foto Berdua Aurel, Ini Ceritanya
Saingi Susi, Buwas: Kapal dan Orangnya Kami Tenggelamkan