Tiap pagi, ia bangun lebih pagi untuk membantu memetik daun semanggi dari kebun keluarga yang berjumlah 6 petak, lalu menyiapkan bumbu-bumbu. Mulai menggoreng kacang, memasak ketela, menguleknya dengan campuran petis udang dan sambal.
Usai menikah, istri Muhammad Agus Fauzi itu tak lantas berdiam diri di rumah. Begitu mengetahui ada program yang diluncurkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Pahlawan Ekonomi, ia turut mendaftarkan diri. “Meski saya cuma tamatan SMP, saya kepingin maju dan bisa membantu keluarga dengan berwirausaha,” tuturnya.
Semula, ia berjualan pecel semanggi dengan hanya mengandalkan cara konvensional; ikut pameran dan memenuhi pesanan dari pemkot Surabaya. Setiap even pameran UMKM, ia tak malu berkeliling menawarkan kartu namanya, hingga menghabiskan 100 lembar. Sebab, ia selalu teringat pesan Risma. “Berani sukses, berarti berani bermimpi. Setelah kenal bu Risma, saya jadi semangat,” kenangnya.
Lambat laun, pesanan mulai mengalir deras. Ditambah lagi, sejak Pemkot Surabaya menggandeng Bukalapak, sebuah pasar daring (online marketplace) yang digagas Ahmad Zaky. “Peserta Pahlawan Ekonomi didaftarkan semua untuk jualan online. Dagangan saya makin banyak yang tahu, cakupannya jadi lebih luas, nggak cuma sekitar Surabaya saja,” terang Aminah.